Mohon tunggu...
Imansyah Rukka
Imansyah Rukka Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia - PPWI Sulawesi Selatan -- Jurnalis Koran Sergap, (sergapreborn.id), Jendela Indo News (Jendelaindo.com).

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Mesti Takut...!

28 Juni 2010   16:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:13 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan ini jika di rasakan dengan penuh penghayatan. Dengan sandaran utuh, tidak ada yang perlu di cemaskan. Juga tidak ada yang perlu di takutkan. Serahkan semua secara totalitas kepada sang maha hidup yang sejati. Yang tiada mengantuk lagi pula tiada tidur. Termasuk orang-orang yang selalu dalam kebenarannya. Yang selalu dalam zona eksistensinya. Lihat saja berbagai gejolak yang tengah terjadi, ada saja yang mesti kita lakukan untuk bisa survive dalam hidup ini. memberikan yang terbaik buat keluarga dan bangsa kita. Semata untuk menunjukkan kemuliaan kita sebagai manusia bahwa Tuhan itu bersemayam indah dan agung dalam diri kita. Apa yang mesti ditakutkan? Ketika kita di hantui rasa cemas dan takut. Sebenarnya dalam diri kita telah terjadi ketidak seimbangan dalam hidup. Terjebak dalam kesenangan semu dunia ini yang penuh dengan tipu daya. Padahal keberanian itu selalu ada ketika kita menghayati keberadaan nikmat itu. Sangat indah memang ketika kita bisa masuk dalam zona itu dibandingkan dengan nikmat dunia yang hanya sementara. Ketika dalam keseharian kita di jenuhkan dengan aktifitas dunia. Idealnya kita kembalikan ke “rasa” yakni kekosongan. Menjadikan diri ini keluar dari belenggu dan sekat yang selalu merongrong dan menggiring manusiawi kita lupa akan nikmat-Nya yang hakiki. Setitik kenikmatan itulah yang ketika kita masuk kedalamnya. Semuanya menjadi nikmat dan indah. Penuh keheningan. Semuanya kosong tanpa persepsi. Memang semua ini tidak mudah. Karena menuju sebuah perjalanan suci dalam menemukan eksistensi Tuhan itu tidak mudah. Semuanya penuh liku-liku dan terjal. Namun dengan daya juang yang kuat, dan disertai tuntunannya, maka semuanya akan berjalan seperti halnya air yang mengalir. Demikianlah sedikit makna hidup dalam mancari dan menemukan hakikat hidup dalam menggapai kebahagian sejati. Apapun yang kita perjuangkan dalam urusan yang berkaitan dengan-Nya. Tuhan serta merta selalu ada dalam diri kita. Aktifkanlah Dia sebagaimana tahta-nya yang sangat tinggi dalam hidup dan kehidupan ini. Oleh karena itu, jalani hidup ini dengan penuh keberanian, tanpa ada rasa takut dan kahwatir. Percayalah dengan se-yakin-yakinnya bahwa Tuhan selalu ada dalam diri orang-orang yang beriman.*** Posting saat Afrimasi jam 00.00, senin 29 Juni 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun