Foto Orang-orang Suku Tengger
Dari atas bukit ini berarak mega dan guguran daun pinus
mengantarmu kepada ibumu Bumi
setelah bercengkerama dalam waktu yang hangat
sambil mengudap sesaji dan nasi aron **)
bahagiakah kau disana?
Teka-teki yang selalu datang setiap kali
mengikat kita sepanjang musim
untuk merindu padamu selalu
dengan kisah-kisah yang tak pernah usai
Kau ajari kami tanpa kata-kata tentang
satunya aku dan kamu
dalam perjamuan makan dengan kesaksian
mata dan hatimu yang menjelma kabut
dan sorak sorai menggema melampaui badai pasir
: “kita saudara!”
Sekarang waktunya di pintu gerbang ini
yang akan memisahkan kita
berpeluk erat sembari tak sanggup
memandang wajah masing-masing
isi rantang telah tumpah dalam gelaran tikar
tinggal sisa sunyi memagut
dan kabut dan daun pinus dan puncak menjulang itu;
Mahameru
diam menahan
Pergilah
suatu saat
tak ada waktu menyekat
perjumpaan kita
Kapan?
2014/2016
Djoglo Pandanlandung Malang
iman.suwongso@yahoo.co.id
Catatan:
*) Nyadran dalam tradisis Suku Tengger merupakan puncak acara upacara Karo, mengantar arwah leluhur mereka
**) Nasi khas Tengger dengan bahan jagung putih (salah satu tanaman pertanian mereka)