Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hidupmu untuk Menjaga Hutan

8 Mei 2016   00:50 Diperbarui: 8 Mei 2016   15:49 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Hutan dan Puncak Semeru I dok.Pribadi

Pohon-pohon yang tumbuh di hutan ini
Tak pernah lepas dari perhatianmu
Kamu tidak hanya mengerti jenis dan macam hutan
Yang kamu masuki dari pagi ke pagi
Penyebab ranting patah atau kelupas kulit pohon
Tak pernah salah kamu simpulkan

Hidupmu kamu persembahkan untuk menjaga hutan
Nafasmu menempel pada daun ranting batang dan akar
Jiwamu kamu tanam dalam belukar
Tak terusir oleh waktu musim dan deras hujan

Kamu bersahabat dengan seluruh isi hutan
Matamu sangat awas pada gerak-gerik
Sekalipun tersembunyi diantara ketiak dahan pohon-pohon windu
Tanpa harus memicing kamu tahu yang bersemayam
Angin ular atau angkara
Kepastianmu sesederhana suara elang gagak atau jalak
Yang bernyanyi di puncak-puncak kehidupan

Luka sayatmu menganga di dalam sanubari
Ketika asap dan bara merayap di dasar rerumputan mengering
Berkobar jadi amuk yang menghanguskan
Mengantar sakaratul menjemput pohon-pohon menjulang
Menyisakan hitam padang di lembah-lembah
Wajahmu membara berdebu dan sembab
Menemukan tangan kotor di ujung nyala

Cintamu pada edelwis
Seukuran pada si miskin pencari lamtoro
Kamu tak akan kuasa mencabut harapan keduanya
Meskipun liku-liku aturan menghadang penjarah hutan
Kamu dekap mereka dengan kehangatan jiwamu
Agar musim tak menghentikan hidupnya disini

Kamu persembahkan hidupmu pada hutan
Laksana meniti butir-butir dzikir
Pada pohon ranting dan daun-daun
Pada cuaca yang berubah-ubah

Karena kamu yakin
Di hutan juga ada Tuhan.

Djoglo Pandanlandung Malang
Mei 2016
iman.suwongso@yahoo.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun