Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Menjelang Lebaran Keluarga Jamak

18 Juni 2016   19:53 Diperbarui: 19 Juni 2016   12:00 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa ayo?"

"Anu Pak. Kemarin Imran anaknya Lek Ma'in itu sudah pamer baju baru. Katanya dibelikan di... di... di mana cak?"

"Malaysia."

"Juga sepatu baru. Tapi Bapak kok tidak membelikan kami. Besok sudah lebaran."

"Ayo! Anto! Nanang!"

"Biar Pat. Memang anak-anak."

Jamak merasa bersalah. Semestinya ia membelikan mereka oleh-oleh terlebih dahulu sebelum pulang. Semestinya ia tidak lupa.

"Pat. Kamu nanti ajak anak-anak ke pasar, belikan apa saja yang dimintanya. Sekalian kamu belanja untukmu, juga untuk selamatan. Jangan lupa beli kue lebaran. Kamu juga tukar uang receh untuk anak-anak yang gala-gampil besok," kata Jamak sambil melangkah ke kamar.

Jamak mengambil dompet di dalam tasnya, isinya akan diberikan kepada Patmi. Semua.

Tetapi Jamak sangat tercengang saat membuka dompet itu. Tatapannya nanar. "Pat! Pat! Astaga! Patmi!"

Jamak tidak percaya. la menghitung lagi uang itu. Satu. Dua. Tiga. Empat. Lima ratus. "Astaga! Tinggal empat puluh ribu lima ratus, Patmi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun