Wonogiri (18/01). Majalah dinding atau yang biasa dikenal dengan istilah mading adalah salah satu jenis media komunikasi massa dengan bentuk tulis yang paling sederhana. Karena bentuknya yang sederhana, mading cocok untuk diberikan kepada siswa sekolah dasar sebagai permulaan mengasah keterampilan.
Penyaluran ilmu melalui keterampilan menulis adalah sebuah bentuk media berkomunikasi antara siswa dengan siswa lainnya bahkan dengan gurunya. Salah satu bentuk media komunikasi tersebut tentu saja berbentuk majalah dinding/mading.
Adanya kegiatan membuat mading di sekolah membuat siswa menjadi tidak bosan untuk belajar. Mading memberikan suatu booster sendiri kepada siswa untuk terus berkretivitas entah dalam penulisan mau pun keterampilan lainnya seperti menghias dengan baik dan selaras.
Adanya mading, mampu menjadikan siswa lebih mengetahui mengenai jurnalistik yang tentunya berkaitan dengan prodi Sastra Indonesia. Selain itu, mading yang dikreasikan oleh seluruh siswa SD Negeri Petirsari 2 ini tidak hanya program monodisplin mahasiswa prodi Sastra Indonesia, namun juga berkolaborasi dengan program monodisiplin mahasiswa prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang yang tentunya menyelipkan beberapa aksara Jepang pada mading yang tentunya menarik bagi siswa dan sedikit memberikan pelajaran mengenai bahasa asing kepada mereka.
Pemanfaatan mading bagi siswa tentunya mampu dijadikan inspirasi bagi guru untuk memberikan pembelajaran dengan metode mading agar siswa tidak merasa bosan. Selain itu, minat dan kegemaran menulis siswa juga mampu diasah melalui mading tersebut. Namun begitu, adanya kegiatan membuat mading ini harus dilakukan dengan serius dan didukung oleh semua pihak agar manfaat yang diharapkan dapat terwujud dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H