(Wonogiri, 28/01). Pernikahan dini tentunya sudah tidak asing lagi bagi siapa saja yang mendengarnya. Pernikahan dini adalah suatu bentuk penyimpangan karena dilakukan pada umur yang tidak sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Lalu, apa penyebab adanya pernikahan dini tersebut?
Maraknya pernikahan dini yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan tentunya tak jauh dari latar belakang ekonomi masyarakatnya yang belum mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tak jarang pulang, pernikahan dini dilakukan karena adanya dorongan dari orang tua untuk terus menerus mengikuti tradisi nenek moyangnya.
Pernikahan dini sebenarnya bukan suatu hal yang bisa dibenarkan karena alasan ekonomi. Tak dipungkuri, mereka yang telah melangsungkan pernikahan dini malah memunculkan beban baru bagi orang tuanya. Menikah kemudian berkeluarga bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Dari berbagai segi seperti ekonomi dan psikologis, tentunya hal itu sangat berpengaruh terhadap keutuhan dan keharmonisan rumah tangga. Usia dini, tentunya belum waktunya untuk bekerja secara produktif. Lapangan pekerjaan yang sedikit dengan syarat yang rumit tentunya mampu menjadi penghambat bagi keberlangsungan ekonomi keluarga hasil pernihakann dini.
Melalui program multidisiplin yang digalakkan oleh sekelompok mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro mengenai dampak pernikahan dini, masyarakat Desa Petirsari yang sebagian besar menikah pada usia muda sedikit demi sedikit mampu menuai manfaat agar keberlangsungan pernikahannya tetap berjalan dengan lancar. Selain itu, pemuda yang berada di Desa Petirsari juga diberikan penyuluhan mengenai pernikahan dini untuk sebisa mungkin menghindarinya.
Dampak yang ditimbulkan tidak main-main bagi masa depan pemuda Desa Petirsari yang masih jauh ke depan. Hal itulah yang mendorong mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro untuk terus menggalakan pencegahan pernikahan dini. Pendidikan yang layak dan setinggi mungkin tidak akan sia-sia untuk keberlangsungan rumah tangga mereka kelak.
Tentunya, dengan adanya program dari mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro, banyak pemuda yang lebih melek terhadap pernikahan dini dan mau untuk menomorsatukan pendidikan demi masa depan yang cemerlang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H