Mohon tunggu...
Imani Mr. 1988
Imani Mr. 1988 Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Jasa Membuat Artikel Hubungi No WA : +6288801906262

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cara Mengelola Retur & Refund di Toko Online dengan Profesional

16 Juni 2024   08:52 Diperbarui: 16 Juni 2024   08:54 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Pernah enggak sih, kamu buka toko online, eh tiba-tiba ada pelanggan minta retur atau refund? Rasanya kayak lagi PDKT, udah ngasih yang terbaik, eh ditolak. Tapi tenang, guys! Namanya juga jualan online, retur dan refund itu udah kayak bumbu penyedap. Enggak usah panik, yang penting kita tahu cara mengelolanya dengan profesional. Siap-siap jadi jagoan retur dan refund, yuk!

1. Kebijakan Retur & Refund: Bikin Pelanggan Jatuh Cinta (Lagi)

Kebijakan retur dan refund itu ibarat perjanjian pra nikah, harus jelas dan bikin nyaman kedua belah pihak. Tulis dengan bahasa yang mudah dipahami, jangan pakai istilah hukum yang bikin pusing kepala. Kasih tahu syarat dan ketentuannya, misalnya batas waktu retur, kondisi barang, dan cara pengembalian. Kalau perlu, kasih bonus buat pelanggan yang enggak rewel pas retur, siapa tahu bisa balikan lagi.

2. Proses Retur & Refund: Semudah Bikin Mie Instan

Bikin proses retur dan refund itu gampang banget, kayak bikin mie instan. Kasih tahu pelanggan langkah-langkahnya dengan jelas, mulai dari cara mengajukan retur, mengirim barang, sampai menerima uang kembali. Sediakan juga layanan pelanggan yang responsif, biar pelanggan merasa dihargai. Jangan lupa kasih notifikasi setiap tahap prosesnya, biar pelanggan enggak digantungin kayak jemuran pas hujan.

3. Komunikasi: Kunci Hati Pelanggan

Komunikasi itu penting banget, guys! Jangan sampai pelanggan ngerasa dicuekin kayak mantan. Balas setiap pertanyaan dan keluhan dengan cepat dan ramah. Kalau perlu, kasih solusi yang bikin pelanggan puas, misalnya ganti barang baru atau kasih voucher diskon. Siapa tahu pelanggan yang tadinya marah, jadi luluh dan balik lagi ke toko kamu.

4. Evaluasi: Belajar dari Pengalaman (Mantan)

Setiap retur dan refund itu pelajaran berharga, guys! Catat setiap kasus dan cari tahu penyebabnya. Mungkin ada yang salah dengan deskripsi produk, kualitas barang, atau pelayanan pelanggan. Evaluasi secara berkala dan perbaiki kekurangannya. Jangan sampai kesalahan yang sama terulang lagi, kayak ngejar mantan yang udah punya pacar baru.

5. Pencegahan: Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati

Mencegah itu lebih baik daripada mengobati, guys! Minimalisir risiko retur dan refund dengan cara:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun