Dalam hubungan internasional kita sudah tidak asing lagi dengan seseorang yang bernama diplomat, karena dia memainkan peran yang sangat penting bagi terciptanya hubungan yang baik antar negara dan juga berperan sebagai komunikator yang mewakili negaranya dalam perundingan dan negosiasi dengan negara lain. Seorang diplomat dapat diartikan sebagai seorang yang berkecimpung dalam urusan penyelenggaraan hubungan resmi antara satu negara dengan negara lain untuk mencapai tujuan dan kepentingan nasional negaranya. Seorang diplomat juga bisa diartikan sebagai seorang yang cerdas, bijak, dan pandai bergaul untuk mengupaakan terwujudnya perdamaian dan memelihara persahabatan internasional.
Tugas utama dari seorang diplomat adalah memelihara dan meningkatkan hubungan internasional yang bersahabat, dan bukan sebaliknya yang merusak hubungan antar negara. Seorang diplomat membawakan misi dan memperjuangkan kepentingan nasional negaranya di pentas percaturan internasonal. Tetapi yang terpenting, seorang diplomat harus handal dalam mengurusi kepentingan bangsa dan negaranya dan juga harus mampu menetralkan informasi yang salah yang berkembang di negaranya dimana informasi tersebut akan membuat citra negaranya menjadi buruk.
Medan kerja seorang diplomat adalah meja perundingan untuk mengadakan negosiasi dengan kawan atau lawan rundingnya. Keberhasilan seorang diplomat akan ditunjukkan oleh tercapainya kesepakatan persetujuan atau perjanjian yang menguntungkan negaranya. Efektivitas diplomasi ditentukan oleh bagaimana seorang diplomat dapat mengambil sikap dalam pembicaraan dan perundingan. Sikap tidak hanya meliputi gerak-gerik dan perilaku, tetapi juga ekspresi dan bahasa. Pemilihan kata untuk menyusun pesan perkehati-hatian, demikian pula pengucapannya. Kosa katanya juga harus digunakan secara tepat agar tidakmenimbulkan kesalahpahaman. Selain dituntut untuk menguasai bahasa internasional dengan baik dan fasih, seorang diplomat juga sangat dianjurkan memahami latar belakang budaya masyarakat di negara penerima.
Jika seorang diplomat tidak dapat mencapai hasil dari diplomasi, maka senjata yang paling akhir ialah dengan jalan perang. Perang dan diplomasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Perang bertujuan untuk mencapai tujuan kemerdekaan dan keamanan, sedangkan diplomasi bertujuan untuk mencapai perdamaian dan persahabatan. Dalam peperangan, suatu negara menghadapi resiko hidup atau mati, menang atau kalah, tetapi dalam diplomasi, negara akan menemui resiko berhasil atau gagal
Dalam diplomasi, perang merupakan senjata yang paling akhir apabila diplomasi selalu mengalami jalan buntu, bahkan kemunduran dsampai pada titik nol. Untuk menghindari perang ini, seorang diplomat harus sebisa mungkin mencapai kesepakatan dan hasil yang maksimal dalam diplomasi dan negosiasi dengan negara lain. Oleh karena itu peran seorang diplomat sangatlah penting untuk menjalin hubungan internasional yang baik dan bersahabat sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H