Mohon tunggu...
maryati imang
maryati imang Mohon Tunggu... Lainnya - penulis freelance

penikmat hujan, pelari kata, penyuka pizza

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

5 Jurus Bijak Menghabiskan THR

12 Juni 2017   05:32 Diperbarui: 12 Juni 2017   09:45 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber photo http://bit.ly/2hqFG8r

Bulan Ramadan dan menjelang hari raya sering diidentikkan dengan budaya konsumtif. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) , konsumtif berarti bersifat konsumsi (hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri). Sedang dalam pengertian populer perilaku konsumtif didefinisikan sebagai perilaku membeli barang atau jasa yang berlebihan, walaupun tidak dibutuhkan (Moningka, 2006). 

Misal gonta-ganti gawai setahun 4 kali  atau ganti mobil setiap tahun. Namun jika hanya membeli aneka hidangan yang di hari biasa tidak dilakukan, kemudian menjelang buka puasa menjadi kewajiban, bukanlah konsumtif. Seringkali hanya lapar mata, karena tiba saat adzan Maghrib berkumandang, 3 butir kurma dan segelas air bening sudah Masya Allah nikmatnya.

Menjadi perilaku konsumtif saat setiap bulan membeli pakaian baru, sementara saat hari raya juga memaksa untuk membeli pakaian baru minimal 2 stel, sandal baru, tas baru, cincin dan gelang berkilau. Nah, yang demikian itu memang membudaya di Indonesia. Lebaran menjadi salah satu ajang pencapaian tidak hanya dari sisi spiritual namun lebih dominan juga secara materi, dengan penampilan secara lahiriah.

Salah satu penyebab semua ini adalah Tunjangan Hari Raya alias THR , yang hanya diberikan setahun sekali khususnya bagi kaum pekerja. Momen memiliki uang berlebih itulah yang digunakan untuk membeli aneka benda yang hendak dikenakan saat Lebaran tiba, alih-alih sebagai bentuk rasa syukur setelah berpuasa sebulan lamanya.

Meski selalu berulang setiap tahun, mulai tahun ini mari mulai berbenah,   bagaimana memanfaatkan dana THR secara bijak dalam 5 jurus.

Pertama

Ambil minimal 10 % dari THR untuk  zakat fitrah, zakat maal dan sedekah. Jangan lupakan yang wajib dikeluarkan untuk membersihkan harta kita. Ustadz Yusuf Mansur sering mengingatkan bahwa sesuatu yang kita berikan kepada orang lain tidak akan  membuat harta kita berkurang. Justru sebaliknya, bertambah dan berkah.

Kedua

Sisihkan 15 % dari THR untuk biaya sekolah anak atau ditabung.  Menurut Prita Ghozie dari ZAP Finance, jika selama ini kita belum mampu mengumpulkan dana darurat (dana cadangan) secara rutin, maka sebagian THR bisa disisihkan untuk hal tersebut. Apalagi lebaran tahun 2017 ini  bertepatan dengan jelang tahun ajaran baru sekolah.

Ketiga

Alokasikan setidak nya 25% dari THR untuk kebutuhan mudik. Bayar kembali dana pembelian tiket pesawat/tiket kereta/bus yang kemarin, mungkin, diambil dari dana darurat atau tabungan. Jika Anda mudik menggunakan kendaraan pribadi anggarkan untuk check up mobil di bengkel langganan bahkan pembaharuan asuransi mobil. Daihatsu (18/5/2017) dalam laman resminya memberikan tips selain cek fisik kendaraan secara menyeluruh, juga jangan lupakan perlengkapan P3K.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun