Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 lalu menghantam berbagai sektor termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Dilansir dari laman Kemenparekraf, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mencapai puncak penurunan pada April 2020 di angka 158 ribu wisatawan.
Penurunan pada sektor wisata disebabkan oleh adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membatasi pergerakan masyarakat. Akibatnya mobilitas wisatawan yang berkunjung akan terganggu karena terpaksa berdiam diri di rumah guna menghentikan penyebaran virus Covid-19
Tentu penurunan wisatawan yang berkunjung ke daerah pariwisata di Indonesia berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi dan juga tenaga kerja yang bekerja di sektor pariwisata. Berdasarkan data BPS, sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaannya atau mengalami penurunan pendapatan.
Maka dari itu, perlu adanya inovasi dari pegiat pariwisata dan berbagai macam sektor untuk kembali membangkitkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi wisata. Kondisi lokasi wisata yang sepi pengunjung menjadi momentum bagi Kemenparekraf untuk merancang sejumlah program yang akan membantu kehidupan pariwisata di Indonesia.
Keberlangsungan Ekowisata di IndonesiaÂ
Ekowisata merupakan salah satu bentuk pariwisata alam yang berwawasan dengan mengedepankan aspek konservasi, pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Indonesia memiliki banyak sekali lokasi ekowisata yang tersebar di berbagai daerah. Salah satu yang paling terkenal adalah Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru.
Ekowisata menjadi sebuah tren di Indonesia dikarenakan pada saat awal pemulihan pandemi, rasa jenuh akibat di rumah akan mendorong masyarakat untuk berjalan keluar rumah dan menikmati udara segar serta keindahan alam.
Hal ini tentu bermanfaat untuk kesehatan karena tetap menerapkan protokol kesehatan dan wilayah ekowisata yang luas. Sehingga hal tersebut tetap mengedepankan social distancing dengan wisatawan lainnya.
Akibatnya, wisata berbasis alam memiliki peluang besar untuk menjadi sebuah tren wisata baru setelah new normal. Terkhususnya pada wisata alam yang memiliki beberapa aspek olahraga seperti trekking, diving dan snorkeling.
Program Nature Eco Wellness Adventure
Nature Eco Wellness Adventure adalah sebuah program kampanye yang digagas oleh Menparekraf, Nadiem Makarim di Agustus 2021 lalu. Kampanye ini berisi tentang peran generasi muda untuk mempromosikan wisata alam yang ada di Indonesia. Selain itu generasi muda didorong untuk sadar bahwa alam merupakan aset terbaik bagi pariwisata Indonesia. Terutama untuk eksistensi alam yang harus tetap terjaga di masa yang akan datang.
Hal ini selaras dengan tujuan dengan Kemenparekraf yang ingin mempercepat perkembangan pariwisata di Indonesia. Yakni dengan pariwisata yang berkualitas dan bersifat eksklusif. Bapak Sandiaga mengatakan bahwa pengembangan ekowisata memiliki rumus 3P, yaitu mempertimbangkan planet (alam), people (manusia) dan prosperity (kesejahteraan).