Mohon tunggu...
Imanraz
Imanraz Mohon Tunggu... Novelis - aku ini siapa?

Lebih baik mati karena kebenaran daripada terbakar karena takut

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Menarik Tak Usah Kau Baca

1 Agustus 2024   12:42 Diperbarui: 1 Agustus 2024   12:46 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bolehkah aku menulis keluhku 

Bolehkah aku bersandar pada tulisanku 

Temanku, ini curhatan keluh dan sedihku 

Baca juga: Seperti Munafik

Rasanya, aku ingin lari tapi aku lelaki, 

Rasanya, aku ingin menyerah tapi aku seorang ayah, 

Rasanya, aku ingin marah, teriak , menangis sambil mengadu, tapi aku hanya yatim piatu, 

Ibu...Buu..ibuu...aku bekerja begitu keras, sampai aku lupa hari dan waktu, aku bekerja bagai kuda di pacuan, berlari tanpa harus menoleh,

Ini titik jenuhku, aku sedang lelah Bu, 

Aku ingin bersimpu dan bercerita denganmu, tapi kau sudah bahagia disana, tunggu aku di taman bahagiamu Bu, 

Aku masih punya tanggung jawab, dan keluarga kecil, tugasku belum berakhir sampai dia memanggil, 

Teman, terimakasih telah mendengar dan membaca surat lelahku, terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun