Mohon tunggu...
Imanraz
Imanraz Mohon Tunggu... Novelis - aku ini siapa?

Lebih baik mati karena kebenaran daripada terbakar karena takut

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sekeras Batu

29 Mei 2020   21:01 Diperbarui: 29 Mei 2020   20:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

begitu dalam sampai tak terlihat
begitu benci sampai tak bisa lupa
begitu keras hati ini untuk melupakan
minggalkan kampung halaman
membawa benci  yang begitu besar
tak tertinggal setetes pun
ketika dia ibuku pergi untuk selamanya
lelaki itu tersenyum bersama wanitanya
tak ada rasa maaf tersisa ingin dendam terbalas
tapi waktu sudah terlewat
iginku benci lelaki itu tapi aku tak bisa berpaling

waktu terus berdetak hari semakin berlalu
begitu sulit memaafkan tetapi waktu berkata lain
lima tahun aku tak kembali menyimpan dendam tanpa henti
ingin kubalas semua sampai lunas
tapi airmata jatuh kemuka diriku tak sama sepertimu
aku bukan binatang sepertimu
kumaafkan dirimu kulupakan dendamku
kupeluk dirimu dan berbisik semoga neraka membalasmu
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun