Halo sahabat dan kerabat, khususnya sesama diabetesi yang bersemangat. Salam hebat dan juga salam sehat!
Saya datang lagi dengan sebuah topik yang akan membuat para diabetesi dan kamu yang berkelebihan berat badan menjadi lebih senang, lebih optimis dan lebih bergembira dalam menatap hari depan. Salah satu caranya yaitu dengan memakan mentimun. Bagaimana mungkin? Yuk kita baca tulisan ini sampai ke titik penghabisan.
Mentimun, ketimun dan timun adalah tiga nama yang sering saya dengar untuk satu buah yang sama. Mana nama yang benar? Saya tidak tahu. Tapi buah hijau panjang yang berlarik-larik keputihan ini mempunyai satu nama ilmiah yang bagus: Cucumis sativus, yang ternyata masih bersaudara sepupu dengan labu, semangka, melon dan sebagainya dalam famili Cucurbitaceae, sebagaimana dilansir dari ilmu-petani-berdasi.blogspot.com.
Dulu saya sangat jarang memakan mentimun. Dulu saya memakan mentimun hanya pada saat memakan rujak buah yang biasanya ada mentimun dalam setiap porsinya, dan pada saat memakan sate bakar yang biasanya disandingkan dengan acar timun dalam sajiannya. Dan itu pun, mentimun selalu dimakan belakangan. "Oh, kasihan nasibmu, mentimun. Kamu diremehkan. Kamu dipandang sebelah mata. Tapi itu dulu."
Tapi sekarang, sejak saya menjadi seorang diabetesi, mentimun terangkat derajatnya di hadapan saya. Mentimun sekarang sudah sering muncul di atas piring makan saya. Mentimun tidak lagi diremehkan. Mentimun sudah menjadi salah satu pilihan utama pada menu makan saya. Mentimun bersaing, tapi juga sering bersanding, dengan brokoli, tomat, dan makanan sehat lainnya. Oh, kalau saja mentimun punya mulut untuk tersenyum, maka senyumnya adalah senyuman sumringah bahagia.
Kamu mungkin bertanya bagaimana mungkin mentimun, buah yang nenek-moyangnya konon berasal dari India bagian utara, atau tepatnya lereng gunung Himalaya, dapat menjaga kadar gula darah saya? Memang sehebat apa sih khasiat mentimun dalam menjaga gejala diabetes saya?
Sementara banyak orang mungkin akan mempertanyakannya, saya justru ingin menyatakannya. Mentimun, si hijau panjang, memang berpotensi bikin seorang diabetesi menjadi lebih senang!
= = =
Seorang diabetesi, yang sadar dengan kondisi kesehatan dirinya, biasanya akan selalu berusaha untuk menjaga kadar gula darahnya agar selalu berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi.
Sebagaimana dilansir dari health.detik.com, kisaran kadar gula darah seseorang dengan dan tanpa penyakit diabetes adalah sebagai berikut: