3. Panjang umur. Menurut banyak peneliian, berbuat baik dapat membuat seseorang hidup lebih lama. Umur orang yang gemar menolong dan tak mementingkan diri sendiri dapat memiliki usia yang lebih panjang sekitar empat tahun. Menurut penelitian dari Mental Health Foundation, donor darah juga bisa menjaga kesehatan emosi seseorang. Membantu orang lain, seperti mendonorkan darah bisa mengurangi tingkat stress hingga membantu menghilangkan perasaan negatif. Â
4. Menjaga kesehatan jantung. Dikutip dari American Journal of Epidemiology, sekitar 88% orang yang mendonorkan darahnya memiliki resiko yang kecil sekali terkena serangan jantung. Rajin dan rutin mendonorkan darah bisa juga meminimalkan risiko kanker dan stroke, dan menstabilkan kadar zat besi dalam darah.
Setelah mengisi formulir pendaftaran yang memuat pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi terakhir dari kesehatan saya, akhirnya saya mendapat nomor antrian 515. Saya harus menunggu lagi karena dari pengeras suara saya mendengar panggilan untuk pemeriksaan HB (Hemoglobin) masih kepada nomor antrian 450-460.
Berat badan saya 76,3 kg. Kadar HB saya 15,4, masih di kisaran 14-17 sebagai kadar HB seorang laki-laki dewasa (17-65 tahun) yang diijinkan untuk donor darah. Dan tekanan darah saya 120/80. "Bagus," kata dokter yang memeriksa saya.
Dilansir dari halodoc.com, pengidap diabetes boleh melakukan donor darah jika gula darah mereka aman terkendali, serta tubuh dalam kondisi yang fit.
Walaupun saya adalah seorang penderita diabetes, dan walaupun saya tidak lagi memakan obat penurun kadar glukosa darah, tapi saya merasa fit untuk mendonorkan darah saya.
Walaupun pada hari itu saya tidak memeriksakan kadar glukosa darah saya, tapi saya merasa yakin bahwa kadar glukosa darah saya adalah terkendali. Kadar glukosa darah puasa saya selalu di bawah 100 mg/dL sejak saya melakukan metode 'intermittent fasting' dengan jendela 5:2 (dua hari berpuasa dalam seminggu), memakan makanan yang rendah karbohidrat dan rendah indeks glikemiknya, dan melakukan olahraga secara teratur (45-60 menit setiap hari, kecuali hari Sabtu).
Saya pernah sekali mendapat surat dari PMI yang memberitahukan bahwa saya tidak boleh mendonorkan darah saya karena kondisi darah saya yang tidak bagus. Itu kejadian beberapa tahun yang lalu sebelum saya divonis sebagai seorang penderita diabetes. Saat itu saya diminta untuk datang ke PMI untuk berkonsultasi dengan dokter tentang kesehatan saya.
Kata dokter yang memberikan konsultasi kesehatan kepada saya saat itu, bahwa PMI selalu melakukan pemeriksaan terhadap darah yang diterima. Dokter tersebut mengatakan bahwa kadar kolesterol dan trigliseride dalam darah saya sangat tinggi, jauh di atas batas normal. Saya tidak ingat lagi seberapa tinggi kadarnya. Kepada saya, sang dokter tidak hanya memberikan obat gratis untuk kembali menormalkan darah saya, tapi juga memberikan tips untuk menjalankan gaya hidup sehat, agar saya bisa kembali mendonorkan darah saya.