Halo teman semua. Salam sehat dan tetap semangat.
Lebaran sebentar lagi. Betul. Dalam hitungan logika, memang Lebaran sebentar lagi, tinggal enam hari saja dari sekarang. Tapi dalam hitungan rasa, Lebaran sebentar lagi itu relatif, tergantung pada siapa yang merasakannya.
Pada mereka yang tetap aktif berkegiatan atau selalu memiliki kesibukan yang dinikmati selama bulan puasa, Lebaran memang rasanya sebentar lagi, bahkan mungkin lebih sebentar dari yang mereka bayangkan. Tapi bagi mereka yang lebih sering melihat jarum jam berputar, atau bagi mereka yang suka menghitung hari dan melihat tanggal di kalender, maka seberapa lama lagi mereka harus menunggu Lebaran dalam sebuah penantian? Hmmm....
Lebaran sebentar lagi itu memang sebuah kepastian, bukan sebuah janji yang sekedar untuk ngasih harapan. Lebaran sebentar lagi itu memang sebentar lagi, tak perduli apakah ada yang mau menunggu kedatangannya atau cuek bebek terhadapnya. Lebaran sebentar lagi itu sama pastinya seperti malam yang akan berganti menjadi pagi.
Tapi belanja? Tentu saja semua orang mau belanja, tapi bisa gak? Oh, kamu bisa. Oh, saya bisa. Oh, kita semua bisa. Semua mengacungkan tangan tanda bisa belanja. Tapi, apa benar bisa belanja? Syukurlah kalau memang semuanya mau dan bisa belanja. Tapi belanja apa? Lalu, bagaimana belanjanya, langsung ke tokonya atau online? Bayar kontan atau ngutang?
Ah, Kompasiana memang hebat dalam mengatur alur dan urutan tema SAMBER. Secara tidak langsung dan secara perlahan kita dibuat untuk menikmati bulan puasa dan mempersiapkan diri bagaimana seharusnya menyambut Lebaran.
Terus terang, kami tidak pernah belanja untuk keperluan kami sendiri di hari Lebaran. Untuk apa? Kami 'kan tidak merayakan Lebaran? Tapi setiap tahun isteri saya selalu merasa ada yang kurang kalau tidak belanja sebelum hari Lebaran. Apakah dia latah ikut-ikutan ingin belanja, apalagi sebagai seorang wanita yang cenderung tidak bisa melihat tulisan-tulisan promosi seperti: 'Harga discount', 'Beli dua gratis satu', dan sebagainya? Jawabnya, Tidak.
Pertanyaannya, mau belanja apa saja, kok sampai harus belanja? Ya, mirip dengan tema SAMBER hari ini: Lebaran sebentar lagi, belanja apa? Akhirnya, saya mengerti bahwa dia berbelanja, bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk orang-orang yang membutuhkannya.
Prinsip berbelanja yang biasa saya terapkan selama ini adalah sbb:
1. Belanjalah apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan.
2. Belanjalah sesuai kemampuan, bukan sesuai kemauan.