Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Mengalir seperti air

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Humas Bukan Jurnalis Warga

19 Maret 2019   07:24 Diperbarui: 19 Maret 2019   07:31 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebuah peribahasa mengatakan, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Peribahasa ini adalah kunci yang acapkali dilupakan. Padahal merupakan pintu masuk ke dalam rumah kehidupan, termasuk rumah birokrasi pemerintahan. 

Artinya, di mana pun kita berada, jadikanlah rumah itu sebagai tempat terbaik dan harus diterima dengan penuh rasa syukur. Jika filosofi dari peribahasa ini dijiwai, maka kerja-kerja kita menjadi lebih baik dan terarah. 

Perlu dipahami bersama bahwa pranata humas di pemerintahan adalah ujung tombak dalam menyampaikan informasi terkait program dan kinerja pemerintah. 

Berbicara program, maka ia berkorelasi positif dengan kinerja. Nah, sebagai corong pemerintah, sudah sepatutnya humas tampil pada garda terdepan dalam menjaga citra positif pemerintah, bukan sebaliknya. Di era keterbukaan ini, humas harus punya filter untuk menyaring pemberitaan secara bijak.

Humas tentu berbeda dengan pers, tapi humas harus bisa bersinergi dengan pers, sekaligus menjadi mitra dalam mengontrol pembangunan dengan bijak, terutama dalam mengontrol informasi yang disampaikan ke publik. 

Nah, di sinilah perangkat humas dituntut memiliki kemampuan lebih di dalam menguasai teknologi, informasi dan komunikasi, plus media sosial. Empat  hal ini menjadi penting untuk dipahami bersama oleh seluruh perangkat humas. 

Memahami kerja-kerja kehumasan memang butuh analisis ekstra. Ada tim peliputan yang berkontribusi menerbitkan produk kehumasan berupa berita, foto dan video. 

Ada pula tim analisis media yang punya peran menganalisis pergerakan informasi, baik di media cetak, media elektronik, media daring maupun media sosial. Termasuk tim protokoler yang bertugas mengatur kegiatan pimpinan. Semuanya tidak berdiri sendiri, melainkan saling menopang. 

Humas bukan pula jurnalis warga yang tidak punya batasan menyampaikan informasi yang beragam dengan segala independensinya, sesuai keinginan yang bersangkutan. Bukan, humas tidak seperti itu adanya. Humas adalah sebuah pranata atau institusi yang mempunyai tugas ideal membentuk sekaligus menjaga citra positif pemerintah di mata publik, terkait dengan berbagai kebijakan pembangunan yang diprakarsai oleh pemerintah daerah.

Humas harus dibangun dengan kesadaran bahwa tugas dan fungsinya memang tidak bisa "diganggu gugat". Humas berjalan sesuai kodratnya sebagai pembentuk dan penjaga citra pemerintah. Namun yang paling penting dari itu semua adalah bagaimana membangun kebersamaan dan saling memahami satu sama lain. Semuanya harus saling menguatkan dan bersinergi, karena yang dibutuhkan pranata humas hanyalah jalinan kebersamaan dan kesepahaman. (LH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun