Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Mengalir seperti air

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sosok Paradoks di "Derby Manchester"

10 Desember 2017   21:14 Diperbarui: 10 Desember 2017   22:20 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika klub yang dilatih Josep "Pep" Guardiola ketemu dengan klub yang dilatih Jose "Mou" Mourinho, maka bentrokan seperti apa yang bakal tersaji di lapangan? Mudah menjawabnya. Namun, sebelum kita jawab, mari kita flashback kembali rivalitas tanpa batas Pep versus Mou di lapangan hijau. Kedua peracik strategi ini dikenal paradoks. Pep mewakili sepak bola menyerang, sementara Mou representasi dari sepak bola bertahan. Dari aspek ini, jelas klaim paradoks semakin kuat melekat.

Pep dan Mou adalah dua pelatih hebat dengan curiculum vitae mentereng. Label pelatih terbaik dunia juga semakin tegas disematkan di pundak mereka. Alasannya sederhana, kedua pelatih adalah pemilik treble winners. Pep di Barcelona dan Mou di Inter Milan. Tidak banyak pelatih hebat yang pernah merasakan manisnya meraih treble winners. Salah duanya adalah mereka. Sesungguhnya rivalitas terjadi saat mereka melatih di La Liga. Pep di Barca dan Mou di Madrid. Di Panggung inilah The Story of The Rivalry mulai tercipta.

Nah, jika kita berbicara perangai atau tabiat, keduanya juga jelas paradoks, meskipun keduanya adalah The News Maker. Pep digambarkan sebagai sosok yang santun, rendah hati, dan jenius meracik strategi dengan filosofi permainan menyerang yang beken disebut tiki taka. Sementara Mou diidentikkan sebagai pelatih yang arogan, sombong dan pragmatis. Deskripsi itu jelas tergambar dari filosofi melatihnya yang cenderung menghalalkan segala cara untuk menang dengan stigma "Parkir Bus". Dari aspek ini juga klaim paradoks semakin jelas terlihat.

Komparasi keduanya akan semakin terasa saat dua klub asal kota Manchester bentrok di pekan ke-16 Liga Primer Inggris malam ini. Pep saat ini melatih Manchester City akan menantang Mou yang kini melatih Manchester United. Ketika kedua pelatih antitesa ini bertemu, maka pertarungan yang bakal tersaji bakal terasa panas dengan melibatkan intrik, baik di dalam maupun di luar lapangan. Jangan lupa pula, label tetangga yang gaduh yang disematkan suporter MU terhadap City juga akan membawa fantasi dan nuansa tersendiri bagi masing-masing suporter, termasuk fans kedua klub di seluruh dunia.

Nah, sebelum mega duel ini kelar. Mari kita berbicara data dan fakta. Total pertemuan kedua pelatih adalah 19 laga. Duel keduanya mulai tercatat saat Mou melatih Inter, Madrid, dan MU. Sementara Pep melatih Barca, Muenchen dan City. Pelabuhan keduanya di Kota Manchester mengisyaratkan rivalitas itu semakin jelas terasa and The Story of The Rivalry masih terus berlanjut. Sampai kapan? Sampai keduanya mengumumkan pensiun dari dunia bal-balan. 

Siapa unggul dari 19 duel tersebut? Jawabannya adalah Pep dengan 9 kemenangan. Mou kebagian menang 4 kali. Sisanya berakhir imbang.  Melihat data dan fakta yang ada, maka saya mengunggulkan City menang atas MU. Maklum, saya adalah fans City. Jadi prediksi saya tentunya berbau subjektifitas karena sepak bola memang surganya subjektifitas. (Lukman Hamarong)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun