Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Mengalir seperti air

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

FIFA “Menggigit” Luis Suarez (Lagi)

16 Agustus 2014   03:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:26 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Masih ingat gigitan Luis Suarez kepada Giorgio Chiellini di Piala Dunia kemarin? Meski sudah meminta maaf secara terbuka di media, rupanya kasus ini berbuntut panjang. Akibat ulah tak terpujinya, Suarez diasingkan dari lapangan hijau selama empat bulan oleh FIFA plus larangan memperkuat timnas Uruguay selama sembilan kali di arena internasional. Upaya banding yang dilakukan Suarez dan tim pengacaranya ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), guna mendapatkan keringanan hukuman, juga tidak membuahkan hasil.

Sidang CAS yang dilakukan semalam di Lausanne, Swiss, memutuskan tetap menguatkan sanksi FIFA kepada Suarez selama empat bulan. Beruntung bagi Suarez, dia tetap diperbolehkan ikut latihan bersama klub barunya, Barcelona. Keputusan CAS ini sudah pasti menjadi pukulan telak bagi Barca. Karena sudah bisa dipastikan Barca bakal berlaga di pekan pertama hingga kedelapan La Liga tanpa kehadiran El Pistolero. Uniknya, Suarez baru akan memperkuat Barca ketika La Liga memasuki pekan kesembilan. Siapa lawan Barca di pekan tersebut? Adalah Real Madrid, sang musuh abadi.

Saya pribadi sepakat bahwa kelakuan aneh Suarez memang patut diganjar dengan hukuman. Namun, saya melihat, hukuman yang dijatuhkan FIFA tidak mengedepankan unsur keadilan. Coba kita cermati ujar-ujar Chiellini berikut ini: “Saya pribadi menganggap bahwa hukuman yang dijatuhkan buat Suarez terlalu berat dan dibesar-besarkan”. Nah, Chiellini saja yang notabene korban gigitan Suarez merasa hukuman tersebut terlalu berat dan tidak manusiawi. Bagaimana dengan kita, yang berdiri dalam posisi netral? Saya kira semua orang akan sepakat dengan Chiellini bahwa hukuman terhadap Suarez memang jauh dari unsur objektifitas.

Saya merasa prihatin atas sanksi yang tentunya amat sangat berat itu. Suarez memang salah telah melakukan tindakan bodoh dengan menggunakan giginya untuk mencederai lawan. Padahal gigi tidak masuk dalam anggota tubuh yang halal digunakan dalam sepak bola. Sanksi memang wajib diberikan, sebagai konsekuensi logis dari para pelanggar aturan. Namun, FIFA tetap harus adil dan memperlihatkan sisi kemanusiaanya. Ketika sanksi hendak diberikan, FIFA semestinya harus mempelajari dulu dampak dari sanksi itu terhadap si pemain, dan tentunya, yang tidak kalah penting adalah melihat kembali ke belakang siapa-siapa pemain yang sudah disanksi akibat pelanggaran di atas lapangan, supaya FIFA bisa memberikan sanksi yang seadil-adilnya, bukan yang seberat-beratnya.

Betul, Suarez sengaja menggigit Chiellini, tapi apa FIFA tidak tahu atau pura-pura tidak tahu kalau pada masa lampau juga terjadi hal yang mirip seperti itu? Frank Rijkaard dengan sengaja meludahi Rudi Voeller di Piala Dunia 1990. Apakah FIFA juga sama jijiknya melihat kelakukan Suarez dengan tingkah pola Rijkaard? Belum lagi Zinedine Zidane yang menanduk Marco Materazzi di Piala Dunia 2006. Saya menjadi saksi sejarah semua peristiwa memalukan itu. Sama halnya menggigit lawan, meludahi dan menanduk lawan juga termasuk tindakan yang paling bodoh. Namun, apakah hukuman buat Rijkaard dan Zidane sama beratnya dengan hukuman yang dijatuhkan FIFA kepada Suarez? Lagi-lagi, FIFA “menggigit” Suarez setelah pada musim kemarin, pemain termahal musim panas ini, juga disanksi larangan bermain bersama Liverpool sejak matchday pertama hingga delapan. FIFA memang wajib memberi hukuman kepada pemain yang nakal, tetapi FIFA juga harus adil mengeluarkan hukuman, tidak sekadar memberikan efek jera, tetapi juga memberikan hukuman yang mencerahkan melalui pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan (Lukman Hamarong)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun