Jika Anda tiba-tiba diminta untuk memprediksi hasil sebuah pertandingan sepak bola, dan Anda diberi opsi antara menang dan kalah, maka untuk mendapatkan jawaban siapa pemenangnya, maka lihat dulu kualitas lini ofensif di kedua kubu. Ketika Anda disodori nama-nama seperti Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar Junior, apakah Anda ragu untuk tidak mengatakan tim yang dihuni ketiga striker itulah yang akan jadi pemenangnya? Siapa yang tidak mengenal trisula maut milik Barcelona 2014-2015 itu? Kalau Anda dankalian semua tidak mengenal sepak terjang mereka, maka berhentilah mengklaim diri sebagai pencinta bola sejati. Hehehe.... Ketiga striker kelas wahid asal Amerika latin itu kini membentuk trisula “MSN”. Sangat pas ketika trio itu disebut MSN karena mereka memang seperti MeSiN. Mesin gol yang siap mengoyak jala setiap lawan-lawan mereka.
Lionel Messi yang akrab disapa Messi (M) adalah pesepak bola berkebangsaan Argentina, pemilik empat gelar bergengsi, Ballon d’Or. Kualitasnya tidak perlu dijelaskan lagi, cukup dinikmati saja permainannya. Dan saat ini, sang manusia rekor tengah mengejar dua rekor lagi, masing-masing di Liga Champions dan liga domestik bernama La Liga atau Liga BBVA.
Di Liga Champions, Messi bersaing dengan rival abadinya, Cristiano Ronaldo (CR) dalam memperebutkan status Raja Gol di Liga Champions sepanjang masa. Sang pemilik rekor abadi, Raul Gonzalez, dengan torehan 71 gol, kini bersiap kehilangan tahta. Messi dan CR bakal saling sikut untuk mendongkel kedudukan Raul sebagai Raja Gol paling subur di kompetisi paling mewah di dunia itu. Messi (69 gol) dan CR (70) sama-sama berambisi membuktikan siapa yang terbaik di antara mereka. CR gagal menambah pundi-pundi golnya setelah semalam tidak mampu masuk papan skor dalam kemenangan 1-0 Madrid atas Liverpool. Gol semata wayang diciptakan Karim Benzema.
Nah, malam ini, kesempatan Messi melewati CR dan Raul terbuka lebar. Kontra Ajax, Messi kudu membuktikan diri bahwa dirinya belum habis. Meski dikritik akibat keran gol tidak berfungsi baik, namun sesungguhnya Messi tidak mengalami degradasi motivasi dalam membuat gol. Terbukti, Messi sejauh ini sudah menyumbang delapan gol di La Liga dari 10 laga. Sang Mesin Gol (Messi) siap-siap bakal membungkam mulut para peragu dan pencaci. Biasanya Messi tampil menggila di saat dirinya diremehkan dan diragukan.
Mesin Gol lainnya ada pada diri Suarez (S), panggilan akrab Luis Suarez, pemuda 26 tahun asal Uruguay. Memang Suarez belum mencetak gol di ajang resmi bersama Barca. Namun, top skor Liga Inggris 2013-2014 bersama Liverpool itu tidak tampil di awal musim akibat skorsing yang dijatuhkan FIFA kepadanya sebagai akibat menggigit bahu Giorgio Chiellini (Italia) di Piala Dunia lalu.
Namun, kualitas Suarez dalam urusan bobol-membobol gawang lawan tidak perlu diragukan. Suarez hanya butuh waktu yang tepat untuk membuktikan ketajamannya. Saat laga El Clasico kemarin, di mana dirinya melakukan debut perdana berseragam Blaugrana di La Liga, Suarez belum unjuk gigi. Akibatnya, Barca kalah di laga prestisius tersebut. Laga kontra Ajax malam ini akan menjadi laga penuh emosional buatnya. Menghadapi Ajax, Suarez dituntut menciptakan gol debutnya bersama Barca ke gawang mantan klubnya itu. Suarez mulai dikenal saat membela Ajax sebelum mendunia bersama Liverpool. Nantikan Mesin Gol satu ini akan meledak di Amsterdams Arena.
Lanjut ke mesin gol lainnya, Neymar Da Silva Junior. Cukup panggil dia Neymar saja. Nama pemuda asal Brasil ini mulai meroket di awal karirnya bersama Santos. Digadang-gadang sebagai penerus Pele, Neymar belum bisa bekerja maksimal di musim perdananya berseragam Barca. Dia lebih banyak beristirahat di ruang operasi. Terlebih saat tampil di Piala Dunia, Neymar kembali didera cedera parah. Bukan Neymar namanya jika tidak punya motivasi untuk cepat sembuh dan kembali unjuk gigi di lapangan hijau. Top Skor Piala Konfederasi edisi terakhir ini memulai musim ini dengan sangat cemerlang. Sinarnya begitu menyilaukan.
Neymar mampu mengungguli rekannya, Messi, dalam urusan membobol gawang lawan. Sesuatu yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Penampilan yang baik ini, tidak terlepas dari semakin padunya kombinasi Neymar-Messi di lini depan. Hampir setengah gol Neymar adalah berkat assist Messi. Itu membuktikan, dua mesin ini sudah semakin menyatu. Jika dua mesin sudah padu, maka siap-siap kita melihat Barca akan melaju dengan kencang musim ini. Terlebih jika mesin satunya bernama Suarez juga bergerak mengikuti dua mesin lainnya, maka trio ini akan menjadi mesin perontok bagi lawan-lawannya ke depan. Ajax bisa menjadi korban berikutnya. (Lukman Hamarong)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H