Mohon tunggu...
Imam Wahyudi
Imam Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Melihat jendela baru melalui kalimat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Undip Membentuk Perpustakan Mini Dalam Rangka Peningkatan Literasi di Karawang

17 Agustus 2021   05:42 Diperbarui: 17 Agustus 2021   05:49 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karawang (9/6/2021) Kampus Mengajar menjadi salah satu program pemberdayaan di bidang pendidikan terutama pada wilayah 3T.

Program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini menyumbangkan ribuan mahasiswa untuk turun langsung berkontribusi memajukan pendidikan nasional.

Imam Wahyudi yang merupakan salah satu mahasiswa dari Universitas Diponegoro mendapat kesempatan untuk terjun melakukan pengabdian dan pembelajaran di SDN Jatimulya V, Dusun Babakan Karajan, Jatimulya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Selain memberikan bantuan pembelajaran akademik kepada siswa-siswi SDN Jatimulya V. Imam Wahyudi dan rekan-rekan Kampus Mengajarnya juga menyusun program dan pembelajaran non-akademik. Salah satu program tersebut yaitu program pembentukan Perpustakaan Mini dengan memanfaatkan gudang sekolah yang tidak terpakai. Program ini juga mendukung poin 4 dalam SDGs yaitu Quality Education.

Menurut Imam Wahyudi program ini terbentuk dari masalah ruang baca dan fasilitas buku yang masih terbilang kurang di SDN Jatimulya V. "Setelah saya coba lihat akun VOA Indonesia yang membagikan konten little library saya mulai mencari tahu beberapa kegiatan perpustakaan mini seperti di Salt Lake City, German Village dan Mini Roadside Library di Aizwal. Akhirnya saya pikir ide dan gagasan ini bagus diterapkan di sekolah dasar penempatan saya" ujar Imam Wahyudi dalam keterangan tertulis.

Dalam pembuatan perpustakaan mini menjelaskan kendala terbesar yang dihadapi adalah masalah keuangan untuk membeli buku. Imam Wahyudi dan rekan-rekannya akhirnya mencoba membuat poster donasi buku layak baca dan menyisihkan sebagian uang saku untuk membeli buku persediaan untuk program perpustakaan mini di SDN Jatimulya V.

Pelaksanaan berjalan dengan lancar mulai dari pembersihan gudang, berburu buku layak baca untuk sekolah dasar, melakukan pengambilan buku donasi, persiapan dekorasi ruang perpustakaan hingga peletakan rak dan buku-buku. Siswa-siswi SDN Jatimulya V memberikan tanggapan positif terhadap program ini terbukti dari ramainya kunjungan ke perpustakaan di waktu istirahat dan pulang sekolah bahkan di luar jam sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun