SwakaMargaKata-Bahadur
Oleh : Imam Syafii
Program mingguan Komunitas Lagerunal#KamisMenulis edisi 18 Februari 2021 kembali menghadirkan tantangan #SwakaMargaKata dengan tema bahadur. Sebuah tantangan yang membuka cakrawala kita untuk kembali mengenal, memperkaya, memelihara dan menggunakan kata yang tidak lazim dalam konteks berkata-kata dan berbahasa di tengah masyarakat kita. Namun faktanya, kata itu masih terjaga dalam kamus bahasa kita. Sebuah pilihan kata kedua yang sangat tepat menurut saya setelah pilihan kata Lose pada edisi sebelumnya.
Mengangkat tema kata bahadur tentunya akan merangsang keingintahuan kita untuk mendiskusikan lebih mendalam baik dengan bahasa lisan maupun bahasa tulis. Memahami kata yang tidak pernah digunakan dalam keseharian kita. Intinya adalah bagaimana kita mampu mengeksplorasi kata yang tidak biasa ini menjadi kata yang biasa dalam berkata dan berbahasa. Menyebut kata pahlawan atau satria menjadi hal yang biasa kita ucapkan dan kita tuliskan, akan tetapi kita jarang sekali menggunakan kata bahadur yang memiliki arti yang sebenarnya sama yaitu pahlawan; satria jika ia berkedudukan sebagai kata benda. Sementara sebagai kata sifat bahadur berarti gagah berani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Tertarik untuk menelusuri lebih mendalam kata bahadur, saya mencoba mencari persamaan kata atau sinonimnya melalui search engine Google, dengan mengetikkan kalimat sinonim kata bahadur. Benar saja, tidak membutuhkan waktu yang lama maka muncullah beberapa kata sinonim bahadur. Mata saya pun tertuju kepada salah satu alamat link https://lektur.id/sinonim-bahadur/#sinonim, dengan judul “47 Sinonim Kata Bahadur di Tesaurus Bahasa Indonesia”. Dengan satu gerakan mouse mengarah ke alamat link tersebut diikuti suara klik yang terdengar saat jari tangan menekan satu kali, maka terpampang di layar laptop barisan sinonim kata bahadur yang kian masyhur dengan 47 kata sinonimnya.
Mengapa saya katakan kian masyhur? Tantangan#KamisMenulis menjadikan kata bahadur dibaca setidaknya oleh sebanyak 169 anggota peserta yang tergabung dalam grup Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). Membacanya pun tidak sekali, bisa jadi puluhan kali oleh karena mengulang dan membuka setiap link yang dikirimkan peserta dari list tantangan #KamisMenulis.
Kata bahadur kian masyhur saat berada di tangan-tangan pemegang karya luar biasa para pengolah kata dan bahasa. Kata bahadur menjelma menjadi karya sastra bermakna berupa puisi Patidusa, Patidusa Tangga, Darik, Akrostik, Artikel, Cerita Tokoh Inspiratif dan Antagonis, dan lain sebagainya. Kata bahadur sungguh menarik dan menggelitik bagi para penikmat literasi asyik.
Untuk itu, mari kita perhatikan bagaimana kemasyhuran bahadur melalui 47 sinonimnya. Berikut ini adalah 47 sinonim dari kemasyhuran kata bahadur: 1. Wira, 2. Hero, 3. Johan, 4. Kesatria, 5. Laki-laki, 6. Lelaki, 7. Pahlawan, 8. Pemberani, 9. Pendekar, 10. Perwira, 11. Berani, 12. Jantan, 13. Jago, 14. Satria, 15. Wirawan, 16. Opsir, 17. Bagak, 18. Kosen, 19. Perkasa, 20. Bertenaga, 21. Energik, 22. Gagah, 23. Kuat, 24. Kukuh, 25. Tangguh, 26. Cempiang, 27. Jagoan, 28. Jawara, 29. Samseng, 30. Gagah berani, 31. Jaduk, 32. Kebal, 33. Weduk, 34. Ampuh, 35. Sakti, 36. Bahaduri, 37. Dakar, 38. Nekad, 39. Nyali besar, 40. Pelupuk mata, 41. Percaya diri, 42. Tabah, 43. Tegar, 44. Tetap hati, 45. Bangga, 46. Besar hati, 47. Mangkak.
Mencermati kemasyhuran kata bahadur yang memiliki 47 sinonim merujuk kepada Tesaurus Bahasa Indonesia, saya jadi teringat salah satu tokoh dalam sebuah cerita drama kolosal Indonesia di jaman kerajaan sebut saja cerita itu ‘Angling Dharma” yang menghiasi layar kaca salah satu stasiun TV Swasta Indonesia kala itu. Tokoh Bahadur, merupakan salah satu tokoh antagonis yang juga sangat masyhur sebagai sosok laki-laki (5) yang jago (13).
Merupakan pendekar (9) dan jawara (28) berilmu hitam sakti (35) ampuh (34) dengan ilmu sihirnya. Sifatnya pemberani (8) yang selalu berani (11) tangguh (25) dan kuat (23) sehingga sulit dikalahkan karena memiliki kepercayaan diri (41), akan tetapi tidak masuk dalam golongan kesatria (4) karena selalu berusaha melawan musuhnya dari arah belakang sehingga perannya tidak begitu mencerminkan dirinya sebagai Bahadur yang sebenarnya.
Seorang Bahadur yang diharapkan adalah lelaki (6) yang wira (1) jantan (12) tanggung (25) bernyali besar (39) dalam setiap pertempuran dan gagah berani (30) kebal (32) terhadap seluruh senjata sehingga ia bertempur dengan gagah (22) bernyali besar (39) penuh percaya diri (41) tangguh (25) dan perkasa (19) menjadi sosok yang kuat (23) bertenaga (20) tegar (43) tabah (42) sebagai seorang pahlawan (7) dan kesatria (4) sejati yang gagah berani (30) untuk membela bumi pertiwi.
Meskipun demikian, bahadur akan tetap masyhur, selalu dikenang dalam cerita-cerita zaman oleh generasi mendatang. Jasanya akan tetap membumi tidak akan pernah pergi meski waktu dan zaman berganti seiring perputaran bumi sesuai ketetapan Ilahi. Tugas kita adalah menjadi bahadur-bahadur pelanjut generasi dan melahirkan generasi bahadur ke seluruh negeri. Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H