Mohon tunggu...
Imam Suhairi
Imam Suhairi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Sumenep Madura dan Besar di Madura. Hanya sebagai guru biasa di salah satu SMA Negeri di Sumenep http://www.imam-suhairi.blogpsot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demo Berpeluh dan Berdarah-darah, Rapat Paripurna DPR Penuh Gelak Tawa dan Penuh Sandiwara?

30 Maret 2012   09:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:15 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita (rakyat) sedang menyaksikan rapat paripurna DPR RI yang membahas dan memperdebatkan soal naik tidaknya harga BBM. Pandangan fraksi-fraksi di DPR telah usai. Ada tiga wajah statemen mereka dalam menanggapi fenomena yang berkembang saat ini. Yang pertama, Partai pemerintah (Partai Demokrat) secara konsisten menyatakan setuju dengan kenaikan BBM. Sikap ini saya kira wajar, karena demokrat adalah parpol pendukung utama pemerintahan SBY-Boediono. Sementara yang ke-dua, Parpol yang tegas-tegas menolak kenaikan BBM adalah PDIP, Hanura, dan Gerindra. Hal ini telah disuarakan jauh-jauh hari sebelum paripurna hari ini (30 maret 2012).

Ketiga, suara parpol yang saat ini berada dalam koalisi pemerintah (Golkar, PKB, PAN, PPP,PKS) yang sebelumnya menerima kenaikan BBM yang akan diberlakukan per 1 April 2012 ini, ternyata suaranya jadi "aneh" . Mereka seperti satu suara, meminta pemerintah masih bisa menyesuaikan dengan harga minyak dunia untuk menunda kenaikan BBM, kecuali kisaran minyak dunia sampai 5 - 20 %....baru bisa menaikkan harga BBM. Kalau kita cermati, mereka tidak mau lepas dari koalisi, tapi juga mereka tidak mau kehilangan muka di hadapan rakyat. Kepentingan jelas, ya pemilu 2014.

Sandiwara politik semacam ini merupakan hal yang biasa terjadi dalam perhelatan paripurna DPR RI. Kalau dikaji mereka sebenarnya tidak tulus untuk memperjuangkan rakyat, tetapi demi kepentingan politik mereka sendiri.

Yang sungguh naif, salah satu stasiun telivisi swasta yang menayangkan secara live (baik paripurna dan demonstrasi) secara bersamaan di layar TV, para demonstran yang terdiri dari buruh dan mahasiswa setia menunggu keputusan DPR RI yang bersidang di dalam, sedangkan di luar mereka kepanasan, keringat sampai mengalir ke pantat (siapa yang peduli), di ternate berdarah- darah antara mahasiswa dan polisi (siapa peduli?). Di belahan lain di dalam gedung DPR, para anggota parlemen yang nota bene kemarin pada pemilu dipilih rakyat juga, sedang memainkan akrobasi bahasa politik yang penuh sandiwara dan gelak tawa. Kita tidak tahu, apa yang akan terjadi dengan negeri ini, yang katanya sangat demokratis itu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun