Pandemi yang melanda Indonesia dewasa ini sangat berpengaruh terhadap sector ekonomi di Indonesia. Pada triwulan I, perekonomian Indonesia hanya mencapai 2,97 persen. Pada triwulan II, tercatat minus 5,32 persen. Dan pada triwulan IIIminus 3,49 persen (yoy), atau sedikit membaik dari triwulan sebelumnya.
Praktis semua komponen menunjukkan perlambatan, baik konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, hingga ekspor barang dan jasa. Hingga menarik fokus national untuk mencari solusi terbaik
Dalam situasi krisis, investasi tetap masih dibutuhkan masyarakat. Di tengah terbatasnya ruang gerak masyarakat dari kebijakan PSBB, PPKM sektor ekonomi semakin keropos.
Â
Dalam hubungan Internasional kita mengenal istilah Soft Power. Soft power yaitu berupa cara yang lebih halus dan damai untuk mencapai kepentingan nasionalnya, karena pelaksanaannya yang tidak menimbulkan jatuhnya korban maupun kerugian harta benda, dibandingkan dengan penggunaan hard power.
Berbeda dengan hard power yang bersifat memaksa dan menggunakan kekerasan, Soft power mencerminkan penggunaan daya tarik yang dimiliki oleh negara dan komunikasi dalam mempengaruhi pihak lain sebagai cara untuk mencapai kepentingan nasional dalam berbagai bidang, seperti bidang politik, ekonomi, keamanan dan sosial budaya. Dalam hal ini, mendatangkan investasi asing masuk kedalam kategori soft power.
Salah satu langkah terbaik dalam membangun kembaloi sector perekonomian ditengah pandemic adalah mendatangkan investasi-investasi Asing. Mengapa harus investasi asing? Secara global, Indonesia merupakan negara yang masih terdampak besar akibat Pandemi. Sedangkan beberapa negara maju diluar sana telah terbebas dari pandemi.
Korea Selatan, Amerika dan berbagai negara maju diluar sana telah berhasil mengatasi pandemic dan berangsur memperkuat perekonomiannya.
Â