Indonesia yang dikenal dengan beragamnya suku, agama, ras dan lainya secara tidak langsung akan saling membutuhkan antara manusia satu dengan lainya. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial secara diharuskan mampu berinteraksi dengan individu atau manusia lain (masyarakat) dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengannya salah satunya adalah perbedaan kepercayaan, prinsip, ras dan agama dalam bermasyarakat. Dalam hal ini membutuhkan toleransi pada yang lainya, adapun bentuk toleransi beragama.
Salatiga sebagai kota kecil di Jawa Tengah yang sangat beragam masyarakatnya telah mendapatkan gelar sebagai kota toleran. setidaknya ada beberapa hal yang menjadikan kota ini dianggap sebagai kota toleran setidaknya memiliki ciri khusus diantaranya adalah : (1) Saling menghargai, artinya  dalam kehidupan sehari-hari tentunya setiap individu ingin dihargai oleh teman, baik disekolah, dirumah, dikantor dan dimanapun berada. Menghargai merupakan  saling memberi, menentukan, menilai, membubuhi harga, menaksir harga, memandang penting (bermanfaat, berguna), menghormati. Karya orang lain adalah hasil perbuatan manusia berupa ‘suatu karya’ yang baik (positif) yaitu hasil dari ide, gagasan manusia seperti seni, karya budaya, cipta lagu, mesin, atau sesuatu produk yang bermanfaat atau berguna untuk orang lain.Â
Menghargai hasil karya orang lain sebagai salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan hidup antarmanusia agar terwujud suatu kehidupan masyarakat yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai manusia. (2) Saling menolong sangat dianjurkan dalam islam, sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat-ayat bahwa : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Â
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (3) Bisa menerima semua pendapat dalam konteks kepentingan umum, Â (4) Saling bersilahturahmi atau saling mengunjungi,(5) menghormati orang yang sedang menjalankan ibadah seperti berpuasa, (6) Berteman dengan semua penganut agama, (6) Menjaga sopan santun ketika berkunjung ke tempat tinggal teman/saudara yang berbeda agamanya, (7) Menghargai teman atau orang yang berbeda agama jika sedang menjalankan hari rayanya.Â
Dalam berkehidupan bermasyarakat yang toleran tersebut setidaknya harus bisa dibangun komunikasi dari berbagai arah, peranan tokoh agama, suku, ras dan lainya sangat penting sehingga kebersamaan akan tetap terjaga dalam lingkup bheneka tunggal ika karena perbedaan adalah sunatullah.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI