Saya bekerja, tepatnya mengabdi di sebuah yayasan atau lembaga pendidikan di Solo, Jawa Tengah. Lembaga saya ini mengelola unit pendidikan, mulai jenjang prasekolah hingga sekolah menengah. Saat ini, tak kurang dari 1.000 siswa yang belajar di lembaga saya. Lembaga tersebut bernama Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus Surakarta, yang telah mengelola sekolah sejak tahun 1997. Meskipun latar belakang pendidikan saya adalah guru, tetapi saya tak langsung berhadapan dengan siswa, tetapi justru saya berinteraksi dengan para guru. Ya, saya aktif di divisi pelatihan guru, yang menyelenggarakan berbagai kegiatan peningkatan kompetensi guru, mulai dari kompetensi personal atau kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional. Semua itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan kepada siswa dan orangtua, agar profil output dan outcome yang diharapkan bisa tercapai.Â
Saat ini, sekolah sedang menuju pendidikan berkelas dunia atau berstandar internasional, dengan menjadi bagian dari jaringan sekolah bersertifikat International Baccalaureate (IB). Tak jarang, saya sering berkunjung ke lembaga atau sekolah lain yang memiliki keunggulan dan perbedaan dengan sekolah pada umumnya. Terutama program internasional dan keagamaannya. Baru-baru ini, saya berkesempatan untuk berkunjung ke sekolah yang menurut saya sangat layak untuk menjadi percontohan. Di sana telah terbangun sistem dan budaya sekolah yang unggul dari hampir semua aspek standar pendidikan. Tak heran jika sekolah ini dipercaya oleh para orangtua, mulai dari kelas ekonomi menengah hingga pejabat dan selebritis. Berikut ini, catatan saya seputar sekolah yang saya kunjungi tersebut.
Saya cukup terperanjat, mendengar jawaban salah satu siswa grade two middle years program di Al Jabr Islamic School, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, di hari pertama saya berkunjung ke sekolah yang keren ini. Pertanyaan yang saya lontarkan, mengapa memilih atau menyukai sekolah ini? Dugaan saya, jawaban anak ini tak jauh-jauh dari fasilitas sekolah yang sangat lengkap, karena ini yang memang saya jumpai ketika awal masuk. Mulai dari fasilitas olahraga, art, laboratorium, perpustakaan, galeri karya anak, kelas yang nyaman, dan keberadaan taman-taman sekolah yang hijau, bersih, dan indah. Itulah yang tampak kita lihat.
Ternyata bukan ini alasan dia memilih sekolah. Menurutnya, fasilitas sekolah biasa saja, banyak sekolah lain yang lebih lengkap dan mewah. Lalu apa alasan dia menyukai sekolah ini? Jawaban dia, "Sekolah ini beda! Sejak kecil, kami diajarkan bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Setiap hari kami aktif bereksperimen dan membuat proyek. Guru-gurunya juga beda dengan yang lain. Kami merasa dihargai di sini."
Penjelasan anak ini membuat saya mengernyitkan kening dan bergumam, "Luar biasa...!" Rasa penasaran dan takjub ini yang kemudian membawa saya ingin berselancar lebih jauh lagi tentang sekolah yang baru 14 tahun berdiri. Akhirnya kudalami melalui sesi wawancara dengan para guru dan beberapa orangtua yang menjadi konsumen langsung dari produk sekolah ini. Pertanyaan saya mulai menukik ke mutu layanan pendidikan dan learner profile siswa. Ternyata dari berbagai perspektif yang saya gali, terdapat satu kesimpulan, bahwa sekolah Al Jabr memang "beda" dengan sekolah lainnya. Di mata orangtua, sekolah ini selain berlevel dunia dengan sertifikat International Baccalaureate (IB) dan label sekolah Islam, sekolah ini sangat memprioritaskan pada pembentukan attitude dan values sejak jenjang prasekolah. Hal ini juga didukung kuat oleh lingkungan pendidikan yang sangat kondusif dari seluruh sivitas akademika.
Saya pun merasakannya sendiri. Memasuki area sekolah ini, aura belajar dan pembelajaran begitu kuat terpancar dari para siswa dan guru. Guru dengan penuh energi dan keramahan selalu aktif merangsang siswa untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Siswa pun dengan kelincahan dan antusiasme mengikuti setiap sesi pembelajaran yang menerapkan moving class. Apalagi didukung seragam siswa yang selaku kasual atau berkaos, sehingga gerakan mereka semakin gesit dan leluasa. Dan setiap kali papasan dengan saya selalu tersenyum dan sampaikan salam penuh kehangatan. Setiap dinding dan sudut sekolah selalu terdapat area atau papan untuk memajang karya siswa atau informasi program sekolah di setiap level.
Sebenarnya, masih banyak cerita indah dan menginspirasi di sekolah ini. Termasuk bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Islam di dalam pembelajaran anak secara inklusif, logis, terbuka, kontekstual, toleran, dan humanis. Agama yang benar-benar menjadi pakaian dan akhlak setiap individu. Dan yang pasti, saya masih menyisakan satu hari lagi untuk belajar berbagai hal tentang persekolahan. Namun terpenting menurut saya, apa pun afiliasinya, sekolah harus punya planning yang matang dan terdokumentasikan dengan baik, sehingga terbaca dan terejawantahkan oleh semua stakeholders.Â
#AlfirdausWorldClassIslamicSchool