Mohon tunggu...
Solehudin Somad
Solehudin Somad Mohon Tunggu... Freelancer - Palugada I Pojokan UI I Wisma Makara I Pondok Cina

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Visi Profesor 'Rp600 M' Membangunkan 'Raksasa Tidur' UI

20 September 2024   20:10 Diperbarui: 20 September 2024   20:36 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompor gas. Kebakaran. Pecah. Apotek tutup a.k.a tak ada obat. Kalimat tersebut acap kali terlontar ketika komedian Indro 'Warkop', memuji penampilan para komika yang tampil memukau ketika membawakan materi.Dan rasanya, pujian di atas juga pas dialamatkan kepada Profesor Heri Hermansyah, Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI). Bukan soal Stand Up Commedy, melainkan 'kontestasi' Pemilihan Rektor UI yang kini tengah berlangsung.

Kemarin (18/9), Prof Heri bersama enam rekan sejawatnya, berkesempatan beradu gagasan di depan dua panelis dan MWA UI. Tampil kedua selepas Prof Ari Fahrial, profesor termuda dalam sejarah FT UI tersebut tampil memukau.

Dari kacamata penulis, Prof Heri sukses 'menghibur' panelis maupun audiens yang hadir. Waktu 10 menit yang diberikan panitia, dimanfaatkan betul dengan sangat efektif.

Bak seorang 'Komika', Prof Heri dengan kelihaian komunikasinya mampu 'mengocok' pikiran audiens. Visi-misinya soal UI, yakni membawa kampus Berdampak dan Bereputasi, dibawakan dengan TSM (Terstruktur, Sistematis, dan Masif).

'Profesor Rp600 Miliar'

Dalam dunia Stand Up Comedy, lazim dikenal istilah 'Set Up' atau kemampuan komika membangun sebuah premis komedi, mengungkapkan atau mendeskripsikan situasi, baik singkat maupun panjang lebar.

Di sinilah kecerdikan Si Anak Sukabumi. Ketika memulai presentasi, Prof Heri membangun set up dengan kisah sukses pengalamannya membangun reputasi UI. Persisnya ketika memimpin sebagai Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat UI yang aktif membawa UI hadir berkontribusi di hadapan masyarakat dari Aceh hingga Papua melalui gerakan aksi UI Peduli pada 2016---2019.

Prof Heri juga menceritakan bagaimana pengalamannya memimpin beberapa konsorsium global. Di antaranya membawa UI menjadi project leader dengan 4 universitas Amerika Serikat, dan lebih dari 26 institusi lokal di Indonesia bagi program USAID dalam pengelolaan dana riset; menjadi Vice President Asian Federation of Biotechnology (AFOB) yang berpusat di Korea Selatan; menjadi Chairman AFOB Indonesia; Direktur Program Smart City UI; hingga memegang amanah sejak 2022 sebagai Dekan Fakultas Teknik (FT) UI yang bersama tim mampu membukukan lebih dari 3.000 kerja sama senilai lebih dari 600 miliar rupiah masuk ke UI.

Mengapa poin di atas penting? Jelas karena visi-misi yang diusung adalah membawa UI menjadi kampus bereputasi dan berdampak di tataran nasional serta global. Prof Heri seolah-olah ingin meyakinkan kepada kita semua, bahwa pengalamannya membangun koneksi di dunia internasional, mumpuni untuk membangun UI kedepan. Bukan asbun atau khayalan belaka.

Lima Jurus Prof Heri Mengembangkan UI

Selepas menceritakan portofolionya, Prof Heri lantas berbicara ihwal lima strategi pengembangan UI ke depan, dengan latar lima klaster permasalahan yang dihadapi UI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun