Perjuangan dan pengorbanan adalah tolak ukur kasih sayang seorang guru. Sehingga dapat di jadikan sebuah pijakan dan harapan setiap alumni siswa. Namun pada dasarnya kata alumni itu tidak ada karena murid tetaplah murid tidak akan pernah berubah. Akan tetapi anggapan masyarakat umum seperti itu jikalau seseorang sudah keluar dari sekolah maka julukannya akan berbeda. Apalah daya hal iyu bisa terjadi zaman telah mebggeluti nya. Wahai guru engkau adalah perisai kehidupanku dan engkau adalah pijakanku dalam berprilaku.
Keluh kesah dan jerih payah seorang adalah bukti kasih sayang seorang guru terhadap siswa. Dari situlah guru dapat di jadikan sebuah ke ikhlasan dan kerinduan setiap siswa dalam merenung dan mengingat pengorbanannya. Namun pada realitayang ada banyak sekali siswa yg tidak pernah mengingat hal tersebut. Bahkan mereka bersikap acuh tak acuh jika sudah bertemu dengan gurunya.Â
Sikap itu dapat kita pegang bahwa kasih sayang seorang murid jauh berbeda dengan kasih sayang seorang guru. Kalok boleh saya sarankan hormati dan sayangi mereka seperti engkau menyayangi orang tua nya sendiri. Karena menurut islam orang tua itu ada tiga di antaranya iyalah orang tua kandung, guru, dan mertua jika sudah penya istri atau suami. Dari situlah kita bisa berpijak bahwa islam sangat memulyakan seorang guru.
Pada era moderen ini akhlak siswa mengalami ke merosotan berbeda dengan zaman dahulu. Pada zaman sekarang sikap sisea terhadap guru seperti sikap teman sepermainan sehingga tidak ada lagi yg pantas di mulyakan. Oleh sebab itu banyak sekali para sarjana bahkan gelar doktor pun yg menjadi pengangguran. Hal itu di sebabkan krena rasa hormat dan kasih sayang pada guru berkurang hahkan di hilangkan.
Pesan penulis tingkatkan rasa hormat kalian dan sayangi mereka selagi masih ada, dan doa kan mereka jika sudah tiada. Karena doa seorang guru tiada penutupnya. Perlu kita ke tahui bahwa tingkatan guru itu ada dua yang pertama guru yang bersifay formal dan yg ke dua guru yg bersifat apnormal.Â
Guru yg bersifat normal ialah guru yg mengajar atau yg menberikan ilmu nya di dalan kelas, sedangkan guru yg bersifat apnormal adalah orang yg memberikan ilmunya di luar kelas seperti orang yg memberi tahu arah jalan. Oleh karena itu hormati mereka semua. Oleh karena itu guru adalah perisai kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H