Mohon tunggu...
Imam Rohani
Imam Rohani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pembelajar dan Pengajar

Universitas Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Giant dan Tone

22 Agustus 2022   05:39 Diperbarui: 22 Agustus 2022   06:37 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A HEART TO HEART TALK - narayanahealth.org

"Giant (Jaian), adalah seorang pengganggu yang besar, kuat, dan mudah marah. Dia sangat percaya diri dalam bernyanyi dan menganggap dirinya sebagai seorang penyanyi besar, meskipun suara yang dihasilkan sangat mengerikan. Ia sering mengadakan konser di lapangan dan mengundang semua temannya untuk datang dan mendengarkannya, walaupun mereka tidak suka mendengarnya". Itulah karakter yang dimilikinya dalam Film kartun Doraemon.

Setiap orang punya karakter nada (tone) masing-masing. Dari sisi keras atau lembutnya, tinggi rendahnya dan durasi waktunya. Ada memiliki tone keras, ada yang tonenya negatif (minor), ada tonenya tidak memiliki jeda, yang kesemuanya merupakan gambaran dari sifat dan kepribadian seseorang.

Ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan: Khatibun naasa bi lughati qaumihim, berbicaralah kepada manusia dengan bahasa kaumnya. Kebaikan yang tidak teratur, yang tidak tersampaikan dengan baik dapat dikalahkan dengan keburukan yang teratur, yang dikemas dengan baik.

Tone sebaiknya memiliki 3 prinsip :

1. Tone adalah seni
Karena ia seni berarti ia adalah indah, menyenangkan mata yang melihat dan yang mendengarkannya. Ia Menghibur dan memberi rasa bahagia. Irama yang kaku dan monoton, kord nada-nada negatif (minor) dan sumbang, kadang juga kurang mendapat tempat di hati. Kemampuan mengombinasi tone, akan menghasilkan nada yang semakin indah.

2. Tone yang memiliki pesan
Setiap pesan memiliki tonenya masing-masing, dan setiap tone haruslah mengandung pesan yang ingin disampaikan. Ia harus tersusun rapi urutannya, kapan dibunyikan, berapa lama, tinggi rendahnya, kapan waktu jeda (diam) dst. Tone yang tak berpesan akan menjadi ibarat pepatah "tong kosong nyaring bunyinya. Tak memberi arti apa-apa.

3. Tone adalah pekerjaan hati
Tone yang bukan dari hati biasanya nadanya akan sumbang, tidak dapat pula sampai ke hati pendengarnya. Terlebih lagi jika tonenya memang menyakiti, maka akan menjadi benci dan antipati.

Jagalah hati jangan kau sakiti, jagalah hati cahaya Ilahi

Tone itu adalah cerminan sifat dan pribadi seseorang, kita boleh membunyikan tone apa saja namun pastikan itu indah, mempunyai pesan dan memberi rasa nyaman di hati para pendengarnya. Kurangilah membunyikan tone Giant.

Allahu 'alam. 

Tulisan ini pernah tayang di dakwatuna.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun