Baru terima buku Soe Hok-Gie yang ditulis Rudi Badil, Luki Sutrisno Bekti, Nessy Luntungan (Ed), ada sebuah puisi yang sering diulang sejumlah senior di UI tahun 1992 ketika saya pertama kali masuk, dan puisi itu dikutip di cover depan. Puisi berjudul Mandalawangi-Pangrango, "Hidup adalah keberanian/ menghadapi jang tanda tanja/ tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar/terimalah, dan hadapilah/" ...Djakarta, 19-7-1966. Ini juga mengingatkan semboyan yang diperkenalkan bagi setiap santri di Pondok Pesantren Gontor ketika masuk, Man jadda wa jadda, siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil. Santri dididik untuk berani hidup, dengan mempersiapkan diri dengan baik, dan menjadi orang yang diatas rata-rata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H