Dalam sebuah acara di televisi swasta seorang pria yang terlihat mual dan kulit wajah menegang disela-sela bacaan ayat-ayat suci yang fasih lafadznya dari bibir seorang yang terlihat memegang pundak pria tersebut. Ruqyah, nama sebuah metoda pengusiran jin dari tubuh manusia yang terindikasi terkena sihir yang diberikan oleh mereka yang memilih jalan gelap tersebut untuk menyakiti korbannya.
******
Sihir dalam banyak tafsiran saat ini menjadi beberapa kategori. Sihir yang menggunakan media jin sebagai operatornya, salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang memang memiliki tugas sebagai provokator agar manusia "berlari" meninggalkan Tuhannya dan yang kedua adalah, sihir yang timbul dari sebagai efek pesona luar biasa sehingga membuat mata tak lagi mampu melihat secara jernih dan obyektif.Â
Sihir yang terakhir ini memang bukan sihir dalam definisi yang kerap dijadikan landasan para pe-ruqyah melakukan kegiatannya. Kasus  yang paling kentara adanya individu yang terkena sihir kedua ini adalah dinamika politik Indonesia saat pilpres 2014 lalu.Â
Produsen sihir ini adalah Kasebul (kaderisasi sebulan), sebuah kegiatan bawah tanah yang diselenggarakan oleh kelompok yang militan dari agama tertentu yang merasa Indonesia harus dikangkangi lahir maupun batin. Lahir maksudnya adalah melakuan okupasi dari Sabang hingga Merauke dimana semua komponen penguasa dibawah kendali norma-norma mereka (batin).Â
Apa norma mereka? Pluralisme, sekularime, liberalisme dan menggiring persepsi publik bahwa mereka yang menginginkan adanya norma islam-islam (syariatisasi) sebagai kelompok intoleran dan radikal. Penulis sengaja tidak menautkan informasi yang dibutuhkan pembaca. Silahkan untuk menelusuri sendiri dan mengambil kesimpulan.
Kasebul ini ada dan tiada, maklum mereka memang gaek di dalam bidang ini. Gaek dalam arti kompetensi mereka sudah tingkat dewa. Selain Kasebul juga ada anasir ganas yang tamak. Mereka cenderung anti agama atau meletakkan agama sebagai candu.Â
Orientasi mereka tentu saja Tiongkok. Tak heran masih saja ada beberapa komponen bangsa Indonesia menjadikan Partai Komunis Tiongkok sebagai barometer pendalaman militansi yang kelak akan diaplikasikan di Indonesia.
Sejumlah kelompok yang "merusak peradaban" ini bersinergi. Mereka menyerang dari jalur mass media. Sebut saja mass media-mass media besar di Indonesia maka dipastikan ada pesohor Kasebul di dalamnya. Lalu melalui sektor bisnis, sektor ini biasanya didominasi oleh etnis tertentu.Â
Jangan melupakan LSM-LSM yang tamak dengan dolar dan hilang orientasi akhiratnya, sejumlah LSM ini rajin mempublikasikan parameter mereka yang pseudo Pro-HAM untuk membuat rakyat menjadi kelu saat melaksanakan perintah agama dan UUD 1945 yang sebenarnya ramah agama dan kaya akan nilai-nilai peradaban Indonesia.
Kolaborasi dan sinergi yang mematikan inilah yang menjadi produsen seorang media darling bernama Jokowi saat tahun 2012 dan pamungkasnya adalah Jokowi memenangkan kontestasi pilpres 2014 lalu. Sihir media dan sihir-sihir melalui propaganda seperti The Hope, merakyat, tidak memiliki sejarah masalalu (terkait KKN dan ORBA, padahal Kasebul adalah salah satu anasir penting yang bercokol di ORBA).Â