Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya Muslim

Selanjutnya

Tutup

Politik

PDI Perjuangan Mulai "Merayu" Habib Rizieq Shihab

24 April 2018   09:10 Diperbarui: 24 April 2018   09:42 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan menurut pandangan penulis, FPI tidak begitu "kuat" pijakan mereka di tanah "abangan" ini. Publik yang bangga dengan ke-islaman KTP mereka. Yang penting di kolom agama bertuliskan Islam, perkara menjalankan syariat, nanti dulu. Kurang lebih begitu.

Erwin hanya ditugaskan sebagai "tuner man" saja, menjalankan sebuah agenda menghaluskan permukaan yang kasar agar swing voter yang masih galau membuat keputusan krusial mereka bisa menjatuhkan pilihannya ke partai hasil fusi beberapa partai kristen, katolik, sosial dan sebagian dari beberapa pengurus bangga menyebutkan dirinya sebagai anak komunis.

Habib Rizieq tentu tidak akan serta merta merilis pernyataan agar umat Islam jangan lagi menjaga jarak dengan partai besutan Megawati yang dibelakang layar tetap memberikan komando agar RUU tentang produk halal jangan sampai diundangkan meskipun akal sehat sebagian anggota legislatif lain akhirnya memenangkan pertandingan.

PDI Perjuangan anti islam bagi penulis sih bukan lagi stigma tapi fakta. Begitu banyak fakta-fakta tentang hal ini. Hanya saja perlawanan diksi yang tidak substantif saja yang bisa dilakukan oleh partai yang dahulu pernah melakonkan walk out dan menangis sesunggukan secara nasional saat SBY memutuskan mengurangi besaran subsidi BBM tapi mendadak demensia saat petugas partainya melakukan hal yang sama.

Apa ujung dari upaya Erwin di Mekkah? Bagi penulis, paling tidak, ada photo yang mesra dan hangat antara petinggi PDI Perjuangan dengan ikon perlawanan umat Islam Indonesia. Setidaknya photo ini memiliki branding value yang mahal dan bisa diviralkan ke seantero jagat oleh bots dan tuyul-tuyul media sosial yang kelak kan berfungsi untuk mengaduk-aduk simpati publik dan setidaknya menjadi stimulan bagi para partisan dan simpatisan partai merah ini untuk obrolan ringan di angkringan dan warung-warung kopi. Begitu.

Salam Ujung Jari!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun