Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Debat Pilkada DKI Jakarta Tidak Akan Memengaruhi Persepsi

13 April 2017   16:23 Diperbarui: 14 April 2017   01:00 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumlah swing voters sepertinya sudah berkurang drastis, melihat dari beberapa indikasi. Pertama Ahok terbukti dan secara sah berulangkali membuat umat Islam marah dan meradang. Terakhir video yang dibuat dengan sungguh-sungguh untuk membully dan mencela umat Islam pada akhirnya dihapus juga. Entah kenapa Ahok dan timses-nya sekarang baper dan gampang mellow. Buat apa buat pakai anggaran yang tidak sedikit pada akhirnya dihapus dari kanal resmi Ahok?

Yang kedua adalah perlawanan yang kian massif dari rakyat marginal yang menjadi amuk kebijakan Ahok. Nyaris semua penduduk yang dalam kekalutan pasca dihajar oleh pentungan Satpol PP, rumahnya dirubuhkan oleh backhoe dan kehilangan mata pencaharian akan lantang dan sungguh-sungguh untuk memastikan Ahok terjungkal di putaran kedua.

Dan yang ketiga adalah membangkangnya nyaris semua konstituen dari parpol pragmatis yang tergopoh-gopoh menyelamatkan kadernya di Kabinet Kerja Jokowi. Mulai dari PPP, PKB dan kemudian cari mukanya Ketua Umum Banser yang berharap barangkali ada berkah dari CSR yang bisa menjadi mitra bisnisnya.

Debat Pilkada yang dipandu oleh Ira Koesno semalam tidak begitu menggoyahkan iman para voters. Contoh terdeka adalah mertua penulis yang malahan pergi tidur sesaat acara debat akan dimulai. Ternyata ocehan Ahok dan Djarot yang berbusa-busa akan begini-begitu seperti mengontrol harga komoditas yang perhari ini masih jauh dari jangkauan harga beli rakyat dan mimpi-mimpi tentang Reklamasi yang sekian ratus trilyun. Pasangan ini lupa bahwa rakyat punya rekaman panjang tentang kebijakan mereka yang menyerap minim anggaran.

Bandul sudah berhenti berayun seperti beberapa pengurus cabang Nasdem yang berbondong-bondong menjadi timsesnya Anies - Sandi. Mereka lah yang lebih memahami realita yang ada di lapangan saat ini. Romi atau Djan Faridz yang sibuk memikirkan pantat mereka di Kabinet atau Gedung Dewan sepertinya lupa bahwa para tokoh yang menjadi panutan partai tersebut sudah memutuskan talaq atas pengkhianatan mereka kepada Islam.

Kalau saja hari ini Pilkada...sudah wassalam tuh pasangan Ahok - Djarot yang pro kapitalis tersebut!

Salam Anti Lupa Penguasa Lalim!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun