Pembaca harus cerdas. Mana mungkin dari keluarga besar yang maksum dan nir amoral seperti keluarga Jokowi terjerat prilaku koruptif dan bekerjasama dengan para maling biadab? Tidak mungkinlah itu. Penulis orang pertama yang akan mengingkarinya seperti para pendukung Jokowi yang menyakini bahwa Jokowi adalah titisan malaikat yang tidak mungkin akan berbuat salah.
Kasus Antasari yang mendapatkan grasi dari dirinya pasca inkrah adalah bukti Jokowi mampu menembus pandang dari nilai-nilai kebaikan yang ada pada diri Antasari dimana orang lain tidak mampu melakukannya.Â
Tudingan bermain serong dengan istri muda orang lain di kamar hotel hingga akhirnya memicu prilaku posesif yang kebablasan dengan membunuh pesaing asmaranya adalah karangan SBY yang konyolnya dimantapkan oleh penolakan PK Antasari yang diajukan berkali-kali oleh MA dan diamini oleh Komisi Yudisial.Â
Kompatriot Jokowi di aspek yudikatif tersebut dianggap sang Presiden sebagai elemen terburuk dalam sejarah persidangan dan memilih untuk menggunakan hak melekat pada dirinya selaku presiden dengan memberikan grasi kepada si mantan narapidana tersebut.
Antasari yang suci telah disucikan kembali oleh tangan bersih Jokowi. Dan mengenai isu-isu murahan seperti kecenderungan KPK akan menyeret iparnya ke bilik dingin penjara Tipikor adalah hoax, fitnah yang keji dan isu murahan yang mungkin saja diproduksi oleh SBY yang sakit hati oleh serangan telak Antasari di menit terakhir pencoblosan. AHY tidak akan mungkin memenangkan pilkada. Nenek-nenek pasti tahu tentang hal ini. Serangan sistimatis dan "direstui" tersebut berdampak tercabutnya beberapa persen suara dan segera mengalihkannya ke Ahok. Satu lagi manusia yang juga setengah dewa.
Jangan percaya dengan isu murahan tersebut. Dari keluarga suci lagi mensucikan tidak akan pernah melahirkan iblis atau jin ifrit. Serangan balas dendam yang kampungan ini jangan pernah dipercayai sedikit pun. Hanya akan mempermalukan dan merendahkan intelektualitas kita semua.
SBY atau Prabowo atau siapapun yang belum move on dari kekalahan sebuah kompetisi kerap kali menghasilkan dendam yang tidak berkesudahan. Kasihan ipar Jokowi yang baik hati, bersih, tidak sombong dan rajin membantu tersebut, Dia tidak tahu apa-apa.
Salam Tetap Fokus!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H