Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Al wala' dan Al Baro'

18 Mei 2012   04:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13373154611534562516

Dua kata diatas harus kita pakai sekarang, wahai muslim sekalian; Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu jadilah kalian karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. Dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk. (Ali Imran: 103) “Kebenaran itu adalah berasal dari Rabbmu, maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Al-Baqarah : 147) “Alif lam mim. Ini adalah kitab yang sama sekali tidak terdapat keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang beriman kepada perkara gaib, mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian harta yang kami rezekikan kepada mereka. Dan orang-orang yang mengimani kitab yang diturunkan kepadamu (al-Qur’an) dan kitab yang diturunkan sebelummu serta meyakini hari akhirat. Mereka itulah orang-orang yang berada di atas petunuk dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 1-5). Tiga ayat diatas buat kita sekalian bahwa Liberalisme, Pluralisme, Sekularisme dan komunitas Freemasory dan Illuminati adalah Luciferian, mereka adalah budak-budak Iblis Laknatullahi 'alaihi. Mereka mendahulu otak bebal mereka ketimbang qalbun salim, mereka mendahulu inklusivitas ketimbang ta'at dan patuh atas nama Tuhan. Saling mencintailah atas nama Tuhanmu, saling menasihatilah dengan ahsan dan jangan engkau berikan satu spasi saja kepada mereka, kaum terlaknat itu. Sesungguhnya kita didalam persaudaraan. Iman dan keyakinan kita tidak bisa diutak-atik atas nama kebersamaan dan kemanusian. Sesungguhnya iman kita adalah kemanusian kita. Kita disebut-sebut oleh mereka yang terlaknat teresebut sebagai kelompok picik, semoga Tuhan membalikkan hati mereka. Perkuatlah simpul-simpul keimanan kita dengan sungguh-sungguh. Sekarang kita diwilayah peperangan, wilayah perebutan kekuasaan atas nama tidak ada sekat keberagamaan, kebebasan menyampaikan kemaksiatan. Kita sedang berperang saudaraku. Jangan tertidur, ribathlah....bangunlah diantara waktu-waktu setan yang bergentayang dibalik RIM, android, social media, teve swasta dan khutbah-khutbah pandir mereka. Berlepaslah kita dari inklusivitas dan kenisbian yang mereka tawarkan, mereka menyatakan sedang menuju era baru kemanusiaan (new world order) dimana tidak ada candu diantara kita yakni agama. Semua tidak lagi tentang ketuhanan melainkan kita sebagai manusia. Mereka me-relative-kan akhirat, mereka tidak percaya itu, bahkan mereka meragukan otentisitas kitab suci. Mereka adalah adduwun mubin, ...mereka adalah musuh yang nyata. Perangilah mereka disetiap sudut jalan dimana mereka berdiri. Pepetkan dia kepinggir jalan. Keraskan suara kita melebihi suara mereka. Jangan pernah takut dengan penalaran mereka, dengan otak bebal mereka....kita adalah jundullah, kita adalah singa-singa bagi rasa takut mereka. Mereka menyatakan pemisahan agama dengan negara adalah kemajuan, woiiii......bangunlah saudara! Kita di dalam peperangan, perangilah mereka sekeras-kerasnya. Jangan pernah takut sedikitpun meski mereka berteriak-teriak penuh kebohongan mereka adalah silent majority. Mereka adalah najis anak-anak Dajjal, mereka adalah punggawa Freemasory!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun