Mohon tunggu...
Imam Puji Hartono
Imam Puji Hartono Mohon Tunggu... -

Saya IMAM PUJI HARTONO (IPH), , lahir di Jakarta, besar di Jawa Timur dan saat ini tinggal dan bekerja di Jakarta.\r\n\r\nSaya baru belajar menjadi penulis dan pengamat amatir tentang isu-isu : Politik, Agama, Kebudayaan,Sosial dan Ekonomi.\r\n\r\nKalau tidak berkenan harap maklum ya. Salam Persahabatan dan Jabat erat, IPH

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Godaan Setan Berbaju Ketaatan

15 Agustus 2014   13:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:29 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1408059344728594752

GODAAN SETAN BERBAJU KETAATAN

-------------
Assalamualaikum wr wb
Sahabatku rahimakumullah,
Setan itu musuh kita yang nyata. Sayangnya Setan itu tidak kelihatan dan memang tugas pokoknya adalah menggoda manusia agar tergelincir ke dalam kenistaan dan menjauhkan manusia dari jalan Allah menuju jalan Setan, mmenggelincirkan manusia dari SUrga menuju Neraka.

Godan Setan itu berbagai bentuk dan implementasinya, dari mulai yang nyata kelihatan, samar-samar sampai yang tidak kelihatan.

Nah terkait godaan Setan berbaju ketaatan, Ulama besar Syria, DR. Musthafa As-Siba’i (1913-1964) pernah memberikan nasehat bijak, :

"Saya tidak mengkhawatirkan diriku digoda oleh setan melalui maksiat secara terbuka, akan tetapi saya khawatir setan datang kepadaku dengan membawa maksiat yang dibungkus dengan baju ketaatan..

Ia datang menggodamu dengan lawan jenis dengan alasan engkau kasihan kepadanya …

Dan ia datang menggodamu dengan harta (dunia) dengan alasan agar tidak menjadi korban gonjang-ganjingnya..

Dan ia datang menggodamu untuk berkawan dengan orang-orang yg ahlaknya buruk dengan alasan demi memberi petunjuk kepada mereka

Dan ia datang menggodamu untuk bersikap munafik kepada orang-orang zhalim dengan alasan ingin mengarahkan mereka..

Dan ia datang menggodamu untuk mempublikasi keburukan lawan-lawanmu dengan alasan demi melakukan amar ma’ruf nahi munkar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun