Mohon tunggu...
PPK Ormawa HIMA PAI UMY
PPK Ormawa HIMA PAI UMY Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

hobi saya bermain bola fotball

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Jemparingan dan Semangat Komunitas di Desa Krebet

25 September 2024   08:42 Diperbarui: 25 September 2024   08:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Team Kesenian/dok. pri

Pada Ahad, 8 September 2024, PPK ORMAWA HIMA PAI UMY mengadakan pelatihan jemparingan bagi tim kesenian Desa Wisata Krebet. Acara ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang telah berlangsung selama lebih dari satu bulan, dengan tujuan melestarikan dan memperkenalkan kembali budaya lokal kepada masyarakat.

Pelatihan jemparingan kali ini diadakan di lapangan terbuka Desa Krebet, memberikan suasana yang ideal bagi para peserta untuk belajar dan berlatih. Kegiatan ini diikuti oleh belasan anggota tim kesenian Krebet, dengan pemateri yang sangat berkompeten, yaitu Mas Maulana Kiswata, seorang ahli jemparingan yang sudah berpengalaman dalam seni panahan tradisional.

Mas Luna membuka pelatihan dengan mengenalkan sejarah jemparingan. Ia menjelaskan bahwa jemparingan merupakan seni memanah tradisional Jawa yang telah ada sejak zaman Mataram. Awalnya, jemparingan bukan hanya berfungsi sebagai alat perang atau berburu, tetapi juga menjadi bagian dari latihan mental dan spiritual para prajurit kerajaan. "Jemparingan mengajarkan kesabaran, ketenangan, dan fokus. Dahulu, para prajurit Mataram memanah sambil duduk bersila, bukan hanya untuk latihan fisik, tapi juga untuk melatih pikiran dan jiwa mereka," ungkap Mas Luna kepada para peserta.

Setelah memaparkan sejarahnya, pelatihan berlanjut dengan latihan teknik dasar jemparingan. Tim kesenian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempraktekkan langsung cara menarik busur, menjaga keseimbangan tubuh, serta mengarahkan panah ke sasaran dengan tepat. Setiap kelompok sangat antusias, berlomba-lomba untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Latihan berlangsung dalam suasana penuh semangat, dengan lapangan terbuka menambah energi positif bagi para peserta. Selama lebih dari dua jam, peserta berlatih teknik memanah tradisional di bawah bimbingan Mas Luna. Mereka diajarkan bahwa jemparingan bukan hanya soal ketepatan, tetapi juga soal ketenangan batin dan pengendalian diri.

Di penghujung acara, Mas Luna memberikan arahan tambahan, "Memanah dalam jemparingan bukan tentang seberapa kuat kita menarik busur, melainkan tentang seberapa tenang kita ketika membidik sasaran. Filosofi ini masih relevan dalam kehidupan sehari-hari, di mana ketenangan adalah kunci dari banyak keberhasilan."

Sesi pelatihan diakhiri dengan pengumuman kelompok yang menunjukkan performa terbaik selama latihan. Semua peserta merasa senang dan bangga atas prestasi mereka, terlebih karena mereka mendapatkan wawasan mendalam tentang budaya jemparingan dan berhasil mempelajari teknik dasar panahan tradisional. Acara ditutup dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen penting dalam pelatihan jemparingan di Desa Wisata Krebet.

Pelatihan Jemparingan/dok. pri
Pelatihan Jemparingan/dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun