Ketika Shih Chin-tay, yang pada usia 23 tahun naik pesawat ke Amerika Serikat pada musim panas 1969, dia tidak hanya meninggalkan desa nelayan di Taiwan, tetapi juga memasuki dunia baru yang penuh dengan potensi. Dari latar belakang yang sederhana, Shih dan sekelompok insinyur muda berhasil mengubah Taiwan dari sebuah pulau penghasil gula dan kaos menjadi kekuatan global dalam produksi chip semikonduktor. Meskipun kesuksesan ini membuat Taiwan kini tak tergantikan dalam industri tersebut, tantangan terus muncul, terutama dalam konteks persaingan antara AS dan Tiongkok yang dapat membawa risiko geopolitik dan ekonomi. Keberhasilan Taiwan tidak hanya merupakan hasil inovasi teknologi, tetapi juga perjuangan keras dan dedikasi para insinyurnya yang telah membentuk rahasia tersendiri pulau tersebut selama puluhan tahun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI