Mohon tunggu...
Imam Muhtadi
Imam Muhtadi Mohon Tunggu... -

Apa yang kau dapatkan hari ini adalah hasil dari masa lalu sedangkan apa yang kau lakukan hari ini untuk masa depanmu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Seperti Permainan Anak Kecil

24 Februari 2014   00:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengapa saya memberikan judul seperti itu, karena saya mengamati dan belajar dari pengalaman yang selama ini didapatkan melalui baik itu organisasi maupun dalam kelompok diskusi. Saya melihat bahwa dalam politik hanya ada satu yang abadi yakni “kepentingan abadi”. Tidak mungkin seseorang bisa melakukan sesuatu tanpa ada pengorbanan maupun penyerangan dari berbagai sisi untuk mencapai apa yang diinginkan. Ada satu larangan dalam berpolitik yaitu dilarang kalah. Saya pernah mendengar bahwa kita sebaiknya terus melakukan pendewasaan dalam berpolitik. Saya meragukan akan pendapat tersebut untuk bisa terjadi.

Selama ini dalam berpolitik kita pasti dihadapkan pada satu pendapat bahwa harus bisa sampai dalam satu tujuan yang utama dengan tidak mempedulikan kepentingan yang lain. Hal ini benar-benar mencerminkan perbuatan anak kecil. Salah seorang dosen saya pernah berkata bahwa dalam berpolitik tidak boleh salah tetapi boleh bohong berbeda sekali dengan ilmuwan.Jadi apabila ada ungkapan bahwa kelakuan anggota dewan seperti seorang kanak-kanak TK, hal itu memang sangat wajar bagi saya dan sudah tidak heran. Karena memang ajaran politik yang mengajarkan untuk bersikap egois tanpa mempedulikan kepentingan lain. Tahun ini merupakan tahun politik bagi negara tercinta kita, masyarakat harus waspada dengan banyaknya ajakan dan permintaan yang diberikan oleh para calon wakil rakyat. Semoga saja masyarakat semakin jeli dan berhati-hati dengan segala ajakan mereka. Memang pada awalnya mereka memberikan berbagai janji-janjiyangcukup menggiurkan tetapi apabila para wakil rakyat sudah dihadapkan pada dua buah kepentingan yaitu partai dan rakyat. Sangat mustahil mereka mendahulukan kepentingan rakyat, kalaupun kepentingan rakyat didahulukan maka pasti ada hidden agenda didalamnya. Saya bukannya skeptis dalam hal perilaku para calon wakil rakyat, tapi saya benar-benar bosan dengan segala hal yang mereka tunjukkan.

Pada masa-masa sekarang mereka benar-benar seolah-olah mendewakan rakyat tanpa peduli dengan kepentingan partai atau pribadi. Hal ini mirip sekali dengan seorang anak kecil apabila mereka meminta kepada orang tuanya sesuatu. Tetapi walau bagaimanapun anak kecil itu memiliki jiwa dan hati yang bersih sehingga mustahil untuk mereka memiliki tujuan lain. Sebagai orang tua maka wajib bagi kita untuk memberikan pengajaran kepada mereka. Rakyat itu seperti orang tua bagi calon wakil rakyat, tetapi saya memperingatkan kepada para calon wakil rakyat agar jangan menjadi “anak durhaka”. Sangat disayangkan apabila kalian menjadi para penerus Malin Kundang, kalian sudah berjanji kepada para orang tua atau dalam hal ini rakyat.

Saya disini hanya sebagai seorang penulis dan sekedar mengamati segala fenomena di masyarakat. Bukan bermaksud merendahkan atau menghina semua pihak yang merasa terhina atau merasa sakit hati dengan tulisan saya. Semoga kita diberikan petunjuk agar tetap bisa berada di jalan kebaikan meskipun pasti banyak rintangan yang akan menghadang, semoga tetap mendahulukan kepentingan rakyat diatas segalanya. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun