Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Trotoar Perkotaan

1 Oktober 2016   07:32 Diperbarui: 1 Oktober 2016   08:22 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dua ratus lima puluh juta penghuni persada

dari Sabang sampai Merauke beradu nasib menyongsong masa

di desa di kota di gunung 

dan di pinggiran perairan kali dan pantainya

mereka juga biasa mengadu nasib di trotoar kotanya

 

negeri pemurah hati dengan amnesti pajaknya

mesti membiarkan trotoar dan lahan-lahan kosongnya untuk kaki lima

sebagai ganti jaminan sosial yang tak sempurna dapat dirasa warganya

tak seperti negeri di jauh sana, pengangguranpun terima remunisasi hidupnya

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun