Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sungai Badung

6 September 2016   22:48 Diperbarui: 6 September 2016   23:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu aku sempat memimpikan tukad Badungku
Mengagung bulan maduku yang syahdu
Seperti saat bersamanya melayari sungai-sungai Venesia
Indah dengan gondala-gondalanya
Tapi itu dulu
Saat ini kuanggap sudah berlalu

Memang, segalanya selalu mungkin
Tapi, setelah sekian lama tak terbikin
Siar wisata kota lewati kali
Aku sudah tak mau berkhayalkhayal lagi

Sore itu aku mencoba lagi
habiskan waktuku di pinggir alir sungai
Hingga berjamjam mengawasi penuh misteri
Kutemukan seorang pemancing, ikan pun tak mau memakan umpan
Mungkin kabar teman sesama ikan,
"Umpannya hanya bohongbohongan"

Dari peristiwa itu khayalku tambah lagi Semakin membubung tinggi
Misalnya umpan-umpan itu benar-benar yang dicari
Betapapun renang sirip terbang sayap dari tempat yang jauh sekali
Memoar jalan tentu lebih menarik lagi

Tukad Badung, 06.09.2016. Imam Muhayat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun