Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rutinitas Pagi

5 September 2016   10:28 Diperbarui: 5 September 2016   10:32 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rutinitas pagi sepenggalan galah mentari
si-kecil merapat di tk mentari
sinar terang pelabuhan dibangun seusia anak pertama
membawa mereka bernyanyi gembira
sembari mengurai asma utama dan menghitung nama-nama kekasihnya

datang disambut salam
para pengabdi siapkan anak negeri
cekatan memainkan permainan
urai solusi selalu tersusun rapi

di ramah air muka mereka
anak-anak mengalir polah yang berbudi
tau sopan santun yang tertuntun
terkendali pikir dan nurani
semua itu bekal yang berharga saat nanti

pada waktu yang mungkin kita tak dapat bersama lagi
juga tak tau pasti seperti apa dinamika dunia ini
satu bekal mesti ada pada si-kecil ini
tak lain tertuntun jatidiri pada kedayaan pola pikir dan keluhuran nurani

Denpasar, 05.09.2016. Puisi:Imam Muhayat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun