Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Mizan Kota Peradaban

13 September 2016   02:47 Diperbarui: 13 September 2016   22:24 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kendaraan melintas di perempatan Tugu, Yogyakarta | KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Kota bertabur pernik-pernik budaya ini
Berjuluk central Java
Berbagai tari dan seni lainnya yang adiluhung disandangnya
Tersohor di Nusantara dan manca negara
Tempat bernaung seniman, budayawan, dan para ilmuan cendekia
Penjaga gawang kejayaan bangsa 

Di tengah sepi suasana malam desanya
Riuh gemerlap di pusat kotanya
Digelak para pelancong dari berbagai sudut bangsa domestik dan kota dunia lainnya
Asimilasi adat dan budaya tetap terjaga begitu indahnya 

Di tanahmu yang dicoleki candi Borobudur, Prambanan di kejauhan kota
Menguatkan pesan dan kesan berlabuh di pantai Parangtritis yang anti reklamasi
Terdaki gelombang pelancong bersinggah nyaman di taman-taman Kaliurang lembah merapi selalu menyala

Keraton Ngayogyakarta segaris lurus dengan Malioboro yang kesuwur
Meluhur kotamu di tengah-tengah budaya dunia yang kian meluntur
Muncul sosok fenomenal mBah Marijan
Ia masih setia dan suntuk menjaga makna dalam berbagai mizan keutamaan

Yogyakarta, 13.09.2016. Puisi: Imam Muhayat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun