Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pameran Budaya Hindu - Islam Kiat Bali Harmoni

8 November 2014   09:47 Diperbarui: 18 Oktober 2015   19:16 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1415389210368291559

Dari waktu ke waktu upaya-upaya membangun kerukunan antarumat beragama di Bali selalu diupayakan oleh tokoh-tokoh Bali. Telah disadari bersama, bahwa kerukunan tidak terjadi begitu saja, tetapi juga melalui upaya-upaya yang tidak pernah henti-hentinya dilakukan oleh pihak mana pun. Sifat kerukunan yang dinamis, memacu kita semua peduli terhadap kerukunan hubungan antarumat beragama di Bali.  Aktualisasi kerukunan di samping merupakan kebutuhan individu, juga menjadi kebutuhan penting dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial.

 

Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu bersentuhan dengan orang lain. Maka, dalam menghadapi realitas kehidupan dengan berbagai karakter berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya, tidak lain diperlukan sikap kearifan dan sifat kebijaksanaan. Model sikap dan sifat itu tentu masih banyak model yang lain yang dapat mengarah pada kerukunan.

 

Pengembangan model semacam itu perlu digalakkan terus sebagai upaya membangun masyarakat yang rukun dan damai. Hal itu sebagaimana dapat disimak, misalnya, dengan pameran budaya Hindu Islam yang diadakan beberapa tahun silam.  Kegiatan itu, disamping merupakan tindakan nyata, juga mengandung sikap dan sifat positif yang harus dikembangkan secara berkelanjutan.

 

Barusan, MUI Provinsi Bali mengadakan Musda X di Denpasar. Salah satu isi rekomendasi pada ajang acara tersebut adalah mencermati sititus-situs Islam yang banyak bersebaran di Bali. Indikasi situs-situs tersebut sesungguhnya banyak manfaat sebagai media pembelajaran sejarah, arkeologi, dan sekaligus berkompeten untuk tujuan aplikasi konkret terkait harmoni yang selalu digerakkan di Bali.

 

Tentu, Bali sangat membutuhkan pengayaan lebih terkait dengan situs-situs tersebut, karena hal sedemikian itu akan memberikan nilai tambah signifikansi objek-objek kunjungan yang sangat menarik konteks destinasi budaya dalam sinergisme berbagai sebaran nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

 

Karena itu, dengan kian memberikan perhatian lebih terhadap situs-situs tersebut, kiranya akan lebih banyak potensi-potensi Bali yang dapat dijadikan umpan daya saing yang tinggi terhadap prospek turistik, juga dinamika internalisasi pembangunan dan pengembangan karakter Bangsa yang bertujuan untuk penguatan kekokohan jati diri Bangsa untuk keutuhan NKRI.

 

Disadari keutuhan NKRI bukan hanya tugas yang harus diemban oleh TNI dan Kepolisian RI. Kekuatan mereka tidak cukup untuk mengawal dan mengamankan eksistensi Indonesia di era global ini. Hanya dengan kebersamaan dan saling mengisi bagi seluruh komponen Bangsa ini, maka Bangsa ini akan berdiri kokoh di tengah-tengah hegemoni global yang terus akan mencapai puncaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun