Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nyaman Jalan-jalan di De' Paris-nya Bali

30 Oktober 2014   01:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14145812201517762904

[caption id="attachment_370432" align="aligncenter" width="522" caption="Foto: Bundaran Kawasan Nusa Dua, dokumen pribadi"][/caption]

Kawasan Nusa Dua ini, dijuluki dengan 'De' Paris-nya Bali. ' Terletak di Desa Bualu, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Kawasan ini digagas sejak tahun 60-an. Pembangunannya mulai direalisasikan pada tanggal 10 Juli 1974. Proyek nasional ini dikelola oleh BTDC (Bali Tourism Development Corporation).  Bertujuan untuk mengembangkan pariwisata Bali

Daerah Nusa Dua dan sekitarnya dulunya merupakan daerah yang tandus. Tidak bisa untuk bercocok tanam. Arah sedikit menjauh dari bibir pantai menuju daerah bukit dengan tanah bebatuan cadas yang tidak mungkin untuk budidaya tanaman. Masyarakat setempat sebelum berkembangnya pariwisat Bali banyak bekerja sebagai nelayan, pengolah hasil laut dengan rumput laut, terumbu karang, pedagang, dan karyawan. Nyaris tidak ada hasil pertanian yang dapat dihasilkan pada kawasan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, pariwisata Bali berkembang pesat. Bandar udara internasional pendorong keberhasilan pariwisata Bali. Tidak lama kemudian, kawasan Nusa Dua disulap menjadi Hotel-hotel berbintang dan setiap tamu negara di seluruh dunia selalu menginap di kawasan itu.  Berbagai fasilitas yang mendukung pariwisata Bali terdapat di kawasan Nusa Dua. Kawasan itu membentang dari ujung utara hingga selatan yang dibatasi dengan wilayah Tanjung Benoa. Tertata sangat cantik sekali dan cocok untuk jalan-jalan sangat memikat masyarakat sekitar Bualu, Jimbaran, dan Tanjung Benoa.

Karena kawasan itu juga terdapat pantai Nusa Dua, maka masyarakat setempat juga dapat memanfaatkan fasilitas pantai sebagai kegiatan wisata keluarga. Pada akhir pekan biasanya banyak masyarakat yang memanfaatkan tempat itu untuk sekadar kumpul bersama keluarga dengan membawa makanan ringan sembari dapat menikmati indahnya pantai. Turis dan masyarakat setempat dengan mudah saling tegus sapa pada pertemuan di kawasan Nusa Dua.

Terdapat pula semacam dua pulau-pulau kecil yang diperuntukkan jalan-jalan yang sudah tertata rapi. Penanaman pohon bersama pernah dilakukan oleh pemimpin-pemimpin dunia  pada waktu pertemuan APEC berlangsung di Bali. Masing-masing pohon diidentifikasi kepala negara bersangkutan, sebagai pertanda kepedulian dengan climate change yang mengancam pemanasan global dunia. Simbul kepedulian itu tercatat di Bali sebagai motivasi dan sekaligus sebagai peringatan warga dunia agar selalu memberi arti walau sejengkal tanah berartinya satu pohon.

Banyak pagelaran seni budaya di kawasan Nusa Dua, baik seni tradisi maupun kontemporer.  Amphi Theater memungkinkan untuk pementasan karya seni di samping memang masih banyak tempat lainnya yang dapat digunakan untuk kegiatan kesenian. Sebagai tempat yang ramai dengan turis mancanegara dan domistik, di Nusa Dua terdapat satu museum seni lukis Pasifika yang mengetengahkan karya-karya seni kelas dunia terpampang di museum tersebut.  Dengan keindahan kawasan Nusa Dua, sering orang menyebutnya sebagai De' Paris-nya Indonesia di Kawasan Nusa Dua, Bali.

Apabila ingin shopping dengan berbagai oleh-oleh Bali di kawasan Nusa Dua banyak terdapat pusat perbelanjaan dan berderet-deret art shop dapat ditemuakan untuk oleh-oleh Bali yang sangat indah nan menawan. Salut dengan penataan kawasan Nusa Dua dengan bunga-bunga, pohon-pohon, dari berbagai jenisnya terawat rapi yang masih rindang, besar dan tinggi menambah daya tarik tersendiri kawasan Nusa Dua, Bali. Imam Muhayat, Bali 29 Oktober 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun