“Bapak, kapan kita merdeka?”
Tanya putriku yang duduk di bangku teka
Riang menjelang kebayang ramerame mainan
Dalam ruang lapang kaya ekspresi
Di meja cundang kecutnya nyali
Pada papan titian asahasih
Tangga cerdas majemuk luhur budi
Asuh budi gawang ayunan rantai
Jungkitan bangku cermat lempar gelang fokus lingkaran
Outbond panjat pekalah kepalan tangan
Lahir dari nyali kata pekikan nurani
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!