hari ke lima, be-tiga pada senja dentang waktu lima kali, kuejaÂ
jari-jari roda berputar lempangÂ
ditimpah angin, ingin berkalangÂ
kini berganti angin buritanÂ
berenang di balik sirip-siripnya labuh ketapangÂ
tepat menjelang tengah malamÂ
besok adalah hari kebesaran
puji-puji mengawal hati
kaki-kaki rapat tuntunan syar'i
dalam irama pencerahan abadi berlabuh sujud di rantau sunyi pengetahuan, di malang
di puncak rimbanya kemah diunggah
ada kalanya lebah sumarah, ia mengubah sengat menjadi obat
maka ia seperti lilin penerang
sayang meradang
tak seperti batang pisang
dingin luka sayatan, ditebang putus mengerang pupus
buah merentang, luka ditebus
di awal pagi yang cerah
kini perjalanan sampai setengah
Seperti yang sudah-sudah
perut searah kecap lidah, mengasah
dalam kenangan tak terbantah
waktu sesaat berlalu
tak lagi dapat dipacu isi itu
Perjalanan mesti harus dilanjutkan
Walau yang berlalu hanya sepenggal pesan, kini segera bergegas untuk banyak menggagas, agar puaskan tugas semua tuntas
Probolinggo, 29.01.2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H