Walau pun sering melintas di jalan seputaran kampus UNUD, saya tidak memperhatikan ada proyek yang selama ini saya nantikan. usai acara sembari jalan mengamati sekitar yang saya lalui, tertarik dengan papan yang terpampang di sebelah kanan, saya hentikan kendaraan. Ternyata ada proyek Rehabilitasi Chekdam Tukad Sama di Kampus UNUD, Jimbaran, Kabupaten Badung APBN 2014 seharga 4,195,580,000,00 suatu perencanaan yang sangat bagus. Betapa tidak, wilayah ini kalau musim hujan sangat melimpah air. Sebaliknya pada musim kering pohon pun semua layu. Langkah-langkah pemerintah Kabupaten Badung sangat terpuji dan cerdas. Nantinya pada musim hujan tiba dapat menampung air tadah hujan dan dapat dipastikan mengurangi dampak banjir di wilayah bawahnya. Di samping itu penyerapan air tanah akan lebih bagus, sehingga wilayah sekitarnya semakin berair dari waktu ke waktu. Chekdam Tukad Sama akan mengantisipasi masa kering di wilayah tersebut.
[caption id="attachment_332702" align="aligncenter" width="560" caption="Foto: Musim Kemarau di seputaran Kampus UNUD Bali, dokumen pribadi"][/caption]
Sebelum memasuki proyek saya minta izin orang-orang yang ada di sekitar itu, kemudian langsung menyeberangi jembatan kecil berfungsi sebagai bendungan, terasa terbang  saja, karena disamping kecil juga kedalaman jurang terasa membuat hati ini agak gemetar. Saya tidak melihat kedalaman langsung dengan hati-hati saya seberangi jembatan itu menuju bukit yang ada di atas Tukad Sama itu. Informasi yang dapat saya terima dari yang mengerjakan proyek baru dikerjakan empat bulan yang lalu, dan kini sudah mencapai tahap akhir proyek. Mantap kataku dalam hati, karena sebentar lagi hujan segera turun dan dapat langsung dimanfaatkan fungsinya.
[caption id="attachment_332703" align="aligncenter" width="560" caption="Foto: Bendungan baru di depan kampus UNUD, Jimbaran, dokumen pribadi"]
Setelah menyusuri jembatan hingga naik ke bukit itu, saya membayangkan sesungguhnya masih banyak di daerah bukit  semacam jurang-jurang seperti ini dan sangat mungkin dimanfaatkan seperti ini. Tentu ini ujicoba dulu bagaimana hasilnya melihat kondisi bendungan itu pada waktu hujan mendatang. Jelas saya akan ingin selalu melihat dengan mata kepala sendiri seperti apa dan bagaimana nantinya dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi, baik pada saat ada air maupun tidak ada air. Apa yang tidak bisa dimanfaatkan untuk Bali, dengan nada agak  mereka-reka andai kata tidak ada air pun dapat dimanfaatkan wisata yang menantang layaknya di negara-negara lain yang difasilitasi dengan kereta gantung atau terkait dengan tali-temalian yang dapat mendukung suatu wisata tantangan nyali.
[caption id="attachment_332705" align="aligncenter" width="560" caption="Foto: Jembatan yang menghubungkan bukit, dokumen pribadi"]
Mengamati panorama yang terhampar di bukit, pastinya pada musim hujan sangat indah sekali. Dan tentu keindahan lain akan tercipta lagi, manakala penataan yang di atas bukit itu memang sengaja diperuntukkan semacam pendukung keberadaan Tukad Sama Kampus UNUD, Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H