Terhitung dari gerbang pintu depan
Rumahku berada di deretan nomor tiga
Tepatnya di sebelah timur jalan
Depan rumah lorong dua sepanjang kereta
Di pagi hari hingga siang sulang mentari
Suasana begini pohon peneduh begitu berarti
Sejak awal bangunan berdiri
Duapuluh dua tahun berlalu awal jejak kaki bertempat di sini
Pohon ranting jadi inspirasi dan merekah di hati
Ingatkan kembali saat masa kecil di kampung bermain jantur tali
Di bawah suasana terik matahari
Bergelantung di antara pohon-pohon suasana terasa nyaman sekali
Di komplek perumahan ini
Tak lebih dari seribu penghuni
Cabang ranting yang terbatas meranggas
Saat kemarau terasa panas
Di deret pancang merajak di balik bukit Sampai ujung desa peternak sapi Bringkit
Kian langga akar-akar menjalar
Hilang rasa hirup udara segar
Jika kita tak sisakan taman-taman kecil
Di lokasi-lokasi yang tak lagi terpencil
Dari hari ke hari akan petik suhu tak stabil
Bukit kampial, 09.09.2016. Puisi: Imam Muhayat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H