Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arti Sebuah Nama

9 Agustus 2016   13:00 Diperbarui: 9 Agustus 2016   13:04 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaimana mungkin ‘penyek’ tidak menjadi buah bibir?

Semakin panjang ‘penyekjekan’ bisa jadi bahan ejekan

Layaknya korban impitan dan injakan tanpa tabir

Selalu salah seberapa polah yang dipantas-pantaskan

Irage tidak suka nama itu,” serempak suara

“Bagaimana kalau Pandawa?”  Kilahnya

“Bukit indah aslinya, gala-gala tinggal sematnya,” serunya

“Kren, kan, jadinya!” Semua puas keputusan bersama

Uraian kian tajam terawang masa silam

Berlabuh pada ladang-ladang Kurusetra

Gemerlap lampu di Hastinapura

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun