Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Republik Tak Patah Arang

13 Agustus 2024   08:07 Diperbarui: 13 Agustus 2024   10:35 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami bangsa Indonesia
Dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia
Begitu Soekarno-Hatta dengan nada sesak makna
Gema itu melatar seantero dunia

Tak lama suara berubah menjadi gelora
Jepang hengkang tunggang langgang
Datang sekutu berjibaku tanpa ragu
Suhu tegang hendak membuat perhitungan

Sementara Republik dengan delik formil dan materiel
Tak lagi gigil jengah sudah kepalang basah
Satu kata menggoda seantero Nusantara
Merdeka atau mati

Van Mook merunduk ditepis Sjahrir
Soekarno Hatta mesti tetap di posisi sebenarnya
Wilhelmina terpana
Santer kabar Republik merdeka

Imam Muhayat, Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun